MUI Riau Siap Kerahkan Dai-Dai Untuk Tangani Eks Gafatar

id mui riau, siap kerahkan, dai-dai untuk, tangani eks gafatar

MUI Riau Siap Kerahkan Dai-Dai Untuk Tangani Eks Gafatar

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Majelis Ulama Indonesia menyatakan siap membantu Pemerintah Provinsi Riau dalam upaya menangani 154 mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang saat ini diupayakan untuk dipulangkan ke wilayah tersebut.

"Kita siap untuk membantu mencarikan jalan keluarnya agar mereka kembali ke pemahaman Islam yang sebenarnya," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau Professor Muhammad Nazir kepada Antara, Sabtu.

Ia mengatakan bahwa pihaknya memiliki sumber daya manusia yang sangat berkompeten untuk memberikan bimbingan kepada mantan anggota organisasi terlarang itu.

"Kita memiliki Dai-Dai yang siap membantu mereka. Soal bagaimana caranya atau berapa lama waktu yang dibutuhkan nanti bisa dikoordinasikan dengan Dinas Sosial Provinsi Riau," ujarnya.

Ia mengusulkan sebelum dipulangkan ke daerah asal anggota eks Gafatar itu terlebih dahulu dapat dibuat semacam pemukiman sementara secara berkelompok. Nantinya Dai yang bernanung dibawah MUI akan memberikan bimbingan sehingga kembali mengenal Islam yang sebenarnya.

Namun begitu, dirinya mengakui hingga kini MUI belum dihubungi secara langsung oleh Dinas Sosial atau Pemprov Riau terkait rencana pemulangan tersebut.

Dinas Sosial Provinsi Riau saat ini tengah berupaya memulangkan sebanyak 154 mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) ke wilayah tersebut.

"Jumlah terakhir yang terdata terdakat 154 warga eks Gafatar asal Riau yang tiba dari Kalimantan Barat. 140 diantaranya berada di Penampungan Asrama Haji Jakarta," jelas Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Riau Syarifudin.

Syarifudin yang saat ini berada di Jakarta sejak Rabu lalu (27/1) itu mengatakan dari 154 eks Gafatar tersebut hanya tujuh diantaranya yang bersedia dipulangkan. "Ke tujuh eks Gafatar itu sudah dijemput keluarganya di sini," ujarnya.

Sementara sisanya atau sebanyak 147 lainnya tidak bersedia dipulangkan dengan beragam alasan seperti tidak lagi memiliki tempat tinggal di wilayah asal serta khawatir akan sanksi sosial. Ke-147 orang itu saat ini berada di Asrama Haji Jakarta.