HMI Jateng-DIY Alami Pengeroyokan Di Kongres Pekanbaru

id hmi jateng-diy, alami pengeroyokan, di kongres pekanbaru

HMI Jateng-DIY Alami Pengeroyokan Di Kongres Pekanbaru

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Rombongan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jawa Tengah-Yogyakarta mengaku mengalami pengeroyokan oleh orang tak dikenal saat mengikuti Kongres ke-29 di Gelanggang Olahraga Remaja Pekanbaru pada Rabu malam (2/12).

Ketua Badan Koordinasi HMI Jateng-Jogja, Khusnul Imanuddin di Pekanbaru, Kamis, menceritakan bahwa kejadian itu terjadi sekitar pukul 21.45. Atas kejadian ini dia juga telah melaporkan ke Polresta Pekanbaru siang tadi.

"Peserta kongres dari HMI Cabang Pekalongan, Tegal, Kebumen, dan Salatiga dikeroyok orang tak dikenal di tangga depan pintu masuk gelanggang remaja. Setelah itu, satu per satu rombongan Jateng-DIY diseret sehingga yang lainnya kocar-kacir menyelamatkan diri," kata Khusnul.

Awalnya, Ketua HMI Cabang Pekalongan, Imam Santosa mendapatkan telpon dari nomor tak dikenal sesaat sebelum memasuki kongres. Setelah melakukan absensi, Iman ditanya oleh orang tak dikenal dan diikuti tindakan pengeroyokan oleh sekitar 40 orang. Diduganya tindakan anarkis itu sudah terencana secara sistematis.

Kader yang dianiaya adalah Sekretaris HMI Pekalongan, Taryono, Ketua HMI Tegal Subekhi Parwirodijoyo dan Ketua HMI Yogyakarta M. Aziz Syarifuddin. Sedangkan Imam Santosa, Wakil Sekretaris PAO HMI Pekalongan Abdul Rois, dan Kabid PAO HMI Tegal mendapat pukulan ringan.

Setelah insiden, lanjut dia, HMI Jateng-Jogja mengevakuasi diri dari arena dan bergegas ke RS Bayangkara dengan bantuan polisi.

"Saudara Taryono yang menderita paling parah di sekujur tubuh, Subekhi terkena pukulan di pelipis atas dan pinggung. Aziz kepalanya mengalami pendarahan. Hal ini diperkuat oleh hasil visum yang dikeluarkan oleh RS Bhayangkara Kota Pekanbaru," ujarnya.

Sehari sebelumnya, Kadr HMI Cabang Salatiga, Imithan Noor Abdullah juga menerima telpon dan pesan singkat yang bernada ancaman terhadap peserta kongres yang berasal dari Tegal dan Pekalongan. Bahkan sampai saat ini, kata Khusnul, Badko masih menerima ada laporan dari peserta asal Jateng-DIY bahwa ada orang-orang tak dikenal meneror secara terus menerus yang mengancam keselamatan rombongan.

Oleh karena itu, pihaknya mendesak pihak kepolisian untuk meningkatkan keamanan, meminta panitia bertanggungjawab atas kejadian ini, dan pihak kepolisian untuk mengusut tuntas oknum-oknum yang bertanggung jawab atas segala penganiayaan ini, termasuk mengungkap motif yang ada di belakangnya.

"Terkait pengusutan oleh kepolisian, Badko dan cabang-cabang di Jateng-DIY siap memberikan keterangan dengan sejelas-jelasnya. Badko sudah mengumpulkan informasi dan data-data dari berbagai sumber dan sudah mempunyai beberapa kecurigaan yang mengarah ke pihak-pihak tertentu," katanya.