Kemenang: Minangkabau Alternatif Pemulangan Jamaah Haji

id kemenang minangkabau, alternatif pemulangan, jamaah haji

Kemenang: Minangkabau Alternatif Pemulangan  Jamaah Haji

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kementerian Agama Provinsi Riau menyatakan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang, Sumatera Barat, bisa menjadi alternatif pilihan pendaratan pesawat debarkasi Batam akibat asap mengganggu aktivitas penerbangan baik di Batam dan Pekanbaru.

"Intinya kita siapkan dua alternatif. Pertama melalui BIM Padang, selanjutnya jamaah haji dari Riau menempuh jalur darat," papar Kepala Seksi Pembinaan Haji dan Umrah Kemenag Provinsi Riau, Asril di Pekanbaru, Rabu.

Alternatif kedua, lanjut dia, jika Bandara Internasional Hang Nadim Batam tidak terganggu asap akibat kebakaran lahan dan hutan di Sumatera serta bisa didarati pesawat Saudi Arabian Airlines, maka jamaah haji Riau akan menempuh jalur laut.

Sebab, melihat kondisi satu bulan terakhir Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru nyaris lumpuh setiap hari dan bahkan lumpuh atau tidak bisa didarati pesawat karena asap telah membuat jarak pandang menjadi sangat terbatas.

"Hanya dua alternatif itu yang mungkinkan kita tempuh karena jamaah haji Riau akan tiba di rumah masing-masing tanggal 5 Oktober 2015," katanya.

Muhammad Azis, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Riau sehari sebelumnya mengatakan, jadwal pemulangan jamaah haji Riau tidak terganggu oleh tragedi yang terjadi di Mina, Arab Saudi.

"Jamaah kita pulangnya tetap, kloter 2 debarkasi Batam pada 2 Oktober dari Jeddah dan tanggal 3 Oktober tiba di Tanah Air. Setelah istirahat, sehari kemudian diizinkan pulang dari asrama haji," katanya.

Data Kemenag Provinsi Riau musim haji tahun 2015, sampai saat ini terdapat sembilan orang jamaah meninggal dunia di Tanah Suci, sehingga 4.017 orang jamaah haji bakal kembali ke Tanah Air dari total diberangkatakan 4.026 orang.

Pada musim haji tahun 2015, embarkasi Batam memberangkatkan 8.901 orang calhaj yang terdiri dari 795 orang asal Kepri (kloter 1 dan 15), 4.026 calhaj Riau (kloter 2-10 dan kloter 20), 1.872 calhaj Kalimantan Barat (kloter 11-15) dan 2.108 calhaj Jambi (kloter 16-20).