Bengkalis, (Antarariau.com)- Warga Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, khususnya para ibu wali murid diresahkan dengan adanya penjual mainan berbahaya yang selalu mangkal di depan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Bengkalis.
"Beberapa hari lalu anak saya membeli sebuah tabung suntik dari penjual mainan yang biasa mangkal di depan SDN 1, harganya seribu rupiah, saya khawatir tabung suntik yang dijual tersebut barang limbah yang didaur ulang sang pedagang," kata Johansyah Syafri yang juga merupakan kabag Humas Pemda Bengkalis, Senin (7/9).
Ia mengatakan berharap pihak sekolah maupun Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pendidikan Kecamatan Bengkalis mengingatkan pedagang yang bersangkutan kendati mainan yang dijual bukan merupakan mainan anak-anak meskipun tidak terdapat jarum suntik didalamnya.
"Diharapkan pihak sekolah dan UPTD Pendidikan Kecamatan Bengkalis menegur dan melarang penjualan mainan yang menjual alat suntik (injeksi) yang biasa mangkal di depan sekolah yang berlokasi di Jalan Sri Pulau tersebut," ujar Johan lagi.
Dijelaskannya bahwa bukan hanya dirinya selaku orang tua murid saja yang khawatir akan hal tersebut, namun wali murid lainnya juga protes hal yang sama.
"Para wali murid khawatir tabung injeksi yang dijual itu merupakan limbah rumah sakit atau sarana kesehatan lainnya yang dapat membahayakan para pelajar karena tidak tertutup kemungkinan mengandung kuman penyakit berbahaya," katanya.
Ia menjelaskan, sebagian orang tua wali murid yang anaknya sekolah di SDN 1 tersebut menduga kuat tabung suntik yang dijual pedagang tersebut adalah barang bekas yang didaur ulang.
Selain bukan termasuk jenis mainan untuk anak-anak, tambahnya, barang tersebut bukan termasuk barang yang biasanya dijual di sembarang tempat. Hanya di tempat-tempat khusus, seperti di apotek.
"Saat saya amati tabung suntik yang dibeli anak saya itu kondisinya tidak lagi baru. Seperti sudah pernah dipakai dan dibuang. Ada seperti goresan. Karena itu kita minta pihak sekolah dan UPTD Pendidikan menegur dan mengingatkan agar ke depan pedagang tersebut tidak mengulangi perbuatan serupa. Apalagi tabung suntik yang dijualnya itu memang bekas limbah" ujar johan lagi.