Pendapatan Peruri Tembus Rp1,37 Triliun Semester I

id pendapatan, peruri tembus, rp137 triliun, semester i

 Pendapatan Peruri Tembus Rp1,37 Triliun Semester I

Jakarta, (Antarariau.com) - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) selama semester I 2015 membukukan pendapatan sebesar Rp1,37 triliun, naik 17,31 persen dibandingkan semester I 2014 yang mencapai Rp1,17 triliun.

"Kenaikan pendapatan didorong meningkatnya semua lini produksi mulai dari pencetakan uang kertas dan uang logam, pita cukai, hingga pesanan pembuatan paspor," kata Direktur Utama Peruri, Prasetio, saat Konferensi Pers Kinerja Semester I 2015, di Jakarta, Rabu.

Menurut Prasetio, jika dibandingkan dengan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2015, pendapatan mencapai 103,94 persen dari target Rp1,32 triliun.

Pendapatan ini dikontribusi oleh produksi uang kertas yang mencapai 114,72 persen, naik 15,94 persen dibandingkan 2014 yang mencapai 98,95 persen. Produksi uang logam yang mencapai 102,66 persen, naik 0,67 persen dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 101,98 persen.

Produksi pita cukai mencapai 123,38 persen, naik 4,10 persen dibandingkan 2014 yang mencapai 118,52 persen. Produksi paspor dan meterai masing-masing mencapai 81,61 persen dan 63,68 persen.

Dari sisi volume, produksi uang kertas Peruri mencapai 9,3 miliar bilyet, produksi uang logam 1,6 miliar keping, pencetakan paspor sebanyak 2 juta buku, dan pencetakan pita cukai 153 juta lembar.

"Pesanan paspor dan meterai baru diperoleh pada akhir semester I sehingga produksi tersebut ditargetkan akan terpenuhi pada akhir tahun ini," ujar Prasetio.

Pada saat yang bersamaan, perusahaan mampu membukukan laba usaha yang mencapai Rp236,09 miliar, naik 31,37 persen dibandingkan 2014 yang mencapai Rp179,22 miliar.

"Ini merupakan pertumbuhan yang signifikan dan menandakan bahwa efisiensi serta efektivitas pengelolaan bisnis perusahaan semakin baik," ujarnya.

Sementara itu laba bersih menembus Rp145,4 miliar, naik 16,38 persen dari sebelumnya Rp124,94 miliar.

Adapun total aset Peruri mencapai Rp3,28 triliun, naik 22,29 persen dibandingkan sebelumnya sebesar Rp2,68 triliun.

"Kenaikan aset merupakan bagian dari transformasi bisnis Peruri dengan melaksanakan modernisasi mesin sebagai alat produksi pencetakan uang," tegasnya.

Pada tahun 2015 diutarakan Prasetio, Peruri merevisi belanja barang modal menjadi Rp780 miliar, antara lain digunakan untuk menambah satu lini mesin baru.

"Dengan penambahan mesin baru, maka lini produksi pencetakan uang Peruri akan menjadi delapan lini. Penambahan mesin ini bagian dari modernisasi teknlogi sesuai dengan transformasi usaha Peruri. Instalasi mesin baru diperkirakan November 2016, dan ditargetkan beroperasi penuh awal 2016," ujar Prasetio.