Jakarta (ANTARA) - PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) melalui anak perusahaannya PT Komala Indonesia memperkuat armada berupa satu unit helikopter baru Airbus AS365 N3 dengan nilai investasi sekitar Rp10 miliar.
Direktur Utama HELI Edwin Widjaja menyampaikan penambahan armada helikopter ini membuat perseroan optimistis dapat meningkatkan pendapatan pada tahun 2025.
“Penguatan armada helikopter baru dilakukan pada kuartal satu tahun ini, dan hal ini akan berkontribusi positif pada pendapatan perseroan,” kata Edwin sebagaimana keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Ia mengungkapkan helikopter baru ini rencananya ditempatkan di wilayah Sumatera atau Kalimantan untuk patroli dan penanggulangan kebakaran hutan di wilayah tersebut.
Ia menjelaskan Airbus AS365 N3 merupakan helikopter serbaguna berbobot menengah dengan dua mesin yang diproduksi oleh Airbus Helicopters, yang dilengkapi dengan sistem autopilot dan pintu geser yang diperbesar.
Dengan kemampuan mesin ganda, lanjutnya, helikopter mampu menempuh jarak jauh dan dapat beradaptasi di iklim dengan suhu tinggi atau di lokasi dengan ketinggian yang signifikan.
“Tak heran jika helikopter ini dapat diandalkan untuk mengatasi kebakaran hutan,” ujar Edwin.
Pada April 2025, perseroan telah melakukan uji coba penerbangan drone Multi-purpose IA-25 di kepulauan Seribu, dalam rangka memperkenalkan produk karya anak bangsa.
“Dengan menyasar kepulauan dan wilayah terpencil, kami yakin dapat berkontribusi khususnya dalam hal logistik dan pemantauan dari udara, dimana produk drone ini mampu menembus tantangan di berbagai medan,” ujar Edwin.
Ia menjelaskan drone multi-purpose IA-25 didesain dan diproduksi oleh PT Iter Aero Industri di Bandung, Jawa Barat, dengan memiliki kemampuan terbang sampai dengan 180 menit serta dapat membawa beban hingga 5 kilogram.
“Drone jenis ini cocok digunakan untuk misi pengendalian kebakaran hutan seperti patroli untuk pendeteksian titik api hingga misi darurat seperti pengiriman logistik pada area yang terdampak oleh bencana,” ujar Edwin.
Ia memproyeksikan layanan drone ini meningkatkan kinerja perseroan sekitar 10 persen.
“Ini merupakan terobosan baru, selain membuka peluang pasar juga mengedepankan penggunaan teknologi masa depan,” ujar Edwin.
Ia melanjutkan kelebihan lain drone ini yaitu dilengkapi berbagai sensor sehingga mampu beroperasi pada malam hari atau minim cahaya, yang menjadi jawaban atas kebutuhan logistik seperti pengiriman pertolongan pertama di saat genting.
Dengan penambahan armada helikopter dan uji coba drone buatan lokal, Edwin memastikan komitmen perseroan sebagai pemain strategis dalam layanan udara.
“Langkah ini bukan hanya memperkuat armada, tetapi juga membuka cakrawala baru dalam inovasi teknologi dan ekspansi pasar, sehingga menjadikan HELI siap menjawab tantangan negeri,” ujar Edwin.
Baca juga: Helikopter Basarnas dikerahkan kirim bantuan ke 70 korban ombak besar di Sukabumi
Baca juga: Helikopter black hawk bersiap operasi untuk memadamkan karhutla di Riau