Italia perkuat misi kemanusiaan di perbatasan Gaza, siap kirim pasukan tambahan

id Gaza, Palestina

Italia perkuat misi kemanusiaan di perbatasan Gaza, siap kirim pasukan tambahan

Arsip - Truk-truk pengangkut bantuan menunggu masuk ke Jalur Gaza melalui perlintasan Rafah di sisi Mesir, 19 Januari 2025. (ANTARA/Xinhua/Ahmed Gomaa/am.Z)

Jakarta (ANTARA) - Italia kembali berpartisipasi dalam Misi Bantuan Perbatasan Uni Eropa (EUBAM) di gerbang perlintasan Rafah antara Mesir dan Jalur Gaza, kata Menteri Pertahanan Guido Crosetto pada Jumat (10/10).

Keputusan itu diambil setelah dia berkonsultasi dengan Perdana Menteri Giorgia Meloni dan Menteri Luar Negeri Antonio Tajani, menyusul penilaian keamanan oleh Komando Operasi Gabungan.

Baca juga: Sekitar 250 Ribu Pengungsi Pulang ke Kota Gaza Setelah Gencatan Senjata Berlaku

Crosetto mengatakan perlintasan Rafah akan dibuka dua arah mulai 14 Oktober 2025, sesuai dengan rencana gencatan senjata Presiden AS Donald Trump dan koordinasi Uni Eropa. Pergerakan akan bergantian antara keluar ke Mesir dan masuk ke Gaza.

Crosseto memberi wewenang kepada Jenderal Luciano Portolano untuk memulai kembali misi tersebut dengan prosedur yang sama seperti sebelumnya.

EUBAM Rafah bertujuan memperkuat kapasitas Otoritas Palestina dalam pengelolaan perbatasan Gaza–Mesir.

Crosetto menambahkan bahwa Israel tengah memulihkan infrastruktur penyeberangan. Sekitar 600 truk bantuan kemanusiaan diperkirakan masuk ke Gaza setiap hari, sementara pergerakan warga tidak lagi terbatas pada kasus medis.

Sementara itu, Menlu Tajani menegaskan kesiapan Italia untuk berkontribusi lebih jauh pada upaya perdamaian di kawasan, termasuk mengirim Carabinieri atau personel militer jika diminta.

Baca juga: Menlu Jerman desak PBB segera sahkan resolusi perdamaian Gaza

Rencana gencatan senjata 20 poin yang digagas oleh Trump mencakup pembebasan sandera Israel, gencatan senjata permanen, dan penarikan bertahap pasukan Israel.

Rencana itu juga menyerukan pembentukan pemerintahan baru di Jalur Gaza yang tidak melibatkan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, serta pendanaan Arab dan Islam untuk pemulihan wilayah kantong itu.

Sumber: Anadolu

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.