Menlu Jerman desak PBB segera sahkan resolusi perdamaian Gaza

id Gaza, Palestina, PBB

Menlu Jerman desak PBB segera sahkan resolusi perdamaian Gaza

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres (depan, dua kiri) berbicara dalam pertemuan tingkat tinggi Dewan Keamanan PBB tentang pertanyaan Palestina di markas PBB di New York, Amerika Serikat (23/9/2025). (ANTARA/Xinhua/HO-UN Photo/Manuel Elias/aa.)

Berlin (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Jerman Johaan Wadephul pada Kamis menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan resolusi yang mendukung rencana perdamaian di Gaza yang diusulkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump guna memastikan pelaksanaannya berjalan efektif.

"Kami yakin PBB seharusnya memainkan peran penting dalam proses perdamaian itu," sebut Wadephul kepada wartawan di Paris saat menghadiri pertemuan para menteri Eropa dan aktor regional untuk membahas gencatan senjata di Gaza.

Baca juga: Israel Disebut Siap Tarik Seluruh Pasukan dari Gaza dalam 24 Jam

Wadephul menilai DK PBB perlu mengeluarkan resolusi yang memberikan kepastian hukum bagi langkah-langkah lanjutan serta menetapkan kerangka politik yang jelas.

Ia menegaskan bahwa PBB merupakan lembaga penting bagi perdamaian, keamanan, dan stabilitas dunia, serta harus menunaikan tanggung jawabnya.

Diplomat Jerman itu juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Trump atas upayanya membuka jalan bagi gencatan senjata di Gaza. Ia juga menyoroti peran penting negara-negara kawasan seperti Turki, Qatar, dan Mesir dalam proses tersebut.

Wadephul menegaskan bahwa solusi dua negara tetap menjadi tujuan utama upaya perdamaian. Namun, ia mengingatkan masih banyak langkah yang perlu ditempuh melalui pembicaraan dan negosiasi sebelum tujuan tersebut dapat tercapai sepenuhnya.

"Solusi dua negara tetap menjadi tujuan dari semua upaya kita. Namun, masih banyak langkah yang harus diambil sebelum kita mencapainya," ujar Wadephul.

Baca juga: Hamas: Dapat Jaminan dari AS, Perang di Gaza Resmi Berakhir

Wadephul menyatakan kelegaan dengan adanya gencatan senjata tersebut, namun tetap bersikap realistis dan menyadari bahwa upaya besar masih terbentang di depan, dan bahwa masih banyak diskusi dan negosiasi diperlukan sebelum tujuan damai tercapai.

Sumber: Anadolu

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.