Pekanbaru (ANTARA) - Sub Holding PTPN IV PalmCo melalui entitasnya di Bumi Lancang Kuning, Provinsi Riau, PTPN IV Regional III terus menempuh beragam inisiatif untuk mendukung pemerintah mewujudkan Indonesia Emas 2045. Salah satu diantaranya adalah penguatan kualitas pendidikan di areal terpencil sekitar perkebunan.
Melalui wilayah operasionalnya Distrik Barat yang membentang di berbagai kabupaten di Provinsi Riau, hingga saat ini PTPN IV Regional III tercatat memberdayakan 176 tenaga pendidik. Mereka semua diperbantukan untuk mencerdaskan anak bangsa di berbagai tingkatan sekolah.Tidak hanya sebatas di kebun inti, para tenaga pendidik itu juga turut diperbantukan di luar areal operasional entitas.
Group Manager Distrik Barat PTPN IV Regional III Sugianto dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Jumat (3/10/2025) meyakini bahwa para tenaga pendidik tersebut merupakan garda terdepan dalam menjaga masa depan pendidikan di wilayah yang kerap disebut sebagai “remote area.”
"Kami menyadari, perkebunan sawit berada di daerah yang jauh dari pusat kota. Namun, anak-anak di wilayah ini berhak mendapatkan akses pendidikan yang sama baiknya. Karena itu, PTPN IV Regional III berkomitmen mendukung keberlangsungan sekolah agar kualitas pendidikan tetap terjaga,” kata dia.
Sebagai bentuk apresiasi, manajemen Distrik Barat pun menggelar kegiatan Ramah Tamah Bersama Guru yang berlangsung medio September 2025 lalu. Pertemuan ini menjadi wadah silaturahmi, sekaligus diskusi antara manajemen dengan para guru untuk mendengarkan langsung aspirasi dan tantangan yang dihadapi di lapangan.
Dia berharap, melalui kegiatan tersebut, para guru kian semangat dan termotivasi untuk semakin meningkatkan kualitas pendidikan dan mencerdaskan para generasi bangsa yang bermastautin di perkebunan sawit itu.
“Bagi kami, pendidikan adalah jembatan menuju keberlanjutan. Sawit bukan hanya soal produksi dan angka, tetapi juga tentang manusia yang hidup di sekitarnya. Ketika anak-anak di kebun bisa belajar dengan baik, itu artinya kita sedang menanam masa depan yang lebih cerah,” tegas Sugianto.
Ahmad Kusairi, Guru salah seorang guru Madrasah MI LPM Kasikan mengapresiasi kepedulian management PTPN IV Regional III melalui Distrik Barat atas kepedulian melalui kegiatan tersebut.
Wanita berhijab yang telah mengabdi selama hampir satu dekade itu mengatakan mendidik anak-anak dengan beragam keterbatasan, bukan lagi menjadi persoalan berkat dukungan dan kepedulian PTPN IV Regional III.
Dukungan tersebutlah yang membuat dia bertahan dan mnejalankan tugas mulia untuk ambil peran mencerdaskan anak bangsa.
“Dulu kami sering khawatir soal penghasilan dan sarana belajar. Sekarang dengan adanya dukungan dari PTPN IV, kami merasa lebih tenang. Anak-anak bisa belajar dengan lebih baik, dan kami punya semangat untuk terus mendampingi mereka,” tuturnya.
Senada, Dedy Irawan mengisahkan, banyak anak-anak di kebun yang bermimpi menjadi dokter, guru, atau bahkan insinyur. Bagi mereka, pendidikan adalah jalan untuk keluar dari keterbatasan.
“Ketika melihat murid saya bisa melanjutkan ke SMP dan SMA bahkan kuliah, rasanya semua perjuangan terbayar. Dukungan perusahaan membuat kami yakin bahwa anak-anak kebun juga bisa sukses,” ujarnya.
Di sisi lain, program pendidikan yang dijalankan perusahaan juga berimbas positif terhadap hubungan sosial di sekitar kebun. Masyarakat merasakan bahwa keberadaan PTPN IV Regional III tidak hanya sebatas mengelola sawit, tetapi juga membawa manfaat bagi lingkungan sekitar.
Melalui berbagai langkah nyata ini, PTPN IV Regional III menunjukkan bahwa keberlanjutan perusahaan tidak hanya terletak pada produktivitas kebun, tetapi juga pada upaya membangun kualitas sumber daya manusia.
Di tengah gemuruh industri sawit yang kerap disorot dunia, kisah guru-guru di kebun bersama anak-anak didik mereka menjadi potret lain: bahwa dari perkebunan, lahir juga generasi penerus bangsa yang berdaya dan berilmu.