Uni Afrika suarakan kekhawatiran terkait pemberlakuan larangan perjalanan AS

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Uni Afrika

Uni Afrika suarakan kekhawatiran terkait pemberlakuan larangan perjalanan AS

Foto yang diambil pada 15 Februari 2025 menunjukkan gedung-gedung Markas Besar Uni Afrika (AU) di Addis Ababa, Ethiopia. (ANTARA/Xinhua/Han Xu)

Addis Ababa (ANTARA) - Uni Afrika (UA) menyampaikan kekhawatirannya terkait potensi dampak negatif dari larangan perjalanan yang baru diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS), yang mempengaruhi warga negara dari sejumlah negara, termasuk beberapa negara di Afrika.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Kamis (5/6), Komisi UA mengakui hak kedaulatan semua negara untuk melindungi perbatasan mereka dan memastikan keamanan warga negaranya. Namun, Komisi UA mendesak AS untuk menggunakan hak tersebut dengan cara yang seimbang, berdasarkan pada bukti, dan mencerminkan kemitraan jangka panjang antara AS dan Afrika.

Komisi UA tetap khawatir dengan potensi dampak negatif dari larangan perjalanan tersebut terhadap hubungan antar masyarakat, pertukaran pendidikan, interaksi perdagangan, dan hubungan diplomatik yang lebih luas yang telah dibina secara hati-hati selama puluhan tahun, sebut pernyataan itu.

Foto yang diambil pada 12 Februari 2025 menunjukkan sebagian pemandangan di dalam Markas Besar Uni Afrika (AU) di Addis Ababa, Ethiopia. ANTARA/Xinhua/Han Xu

Komisi UA juga meminta pemerintah AS untuk mempertimbangkan penerapan kebijakan yang lebih konsultatif dan melakukan dialog konstruktif dengan negara-negara yang terdampak oleh larangan itu.

Presiden AS Donald Trump pada Rabu (4/6) malam waktu setempat menandatangani sebuah pengumuman yang melarang perjalanan dari negara-negara tertentu dengan alasan risiko keamanan nasional.

Menurut rilis dari Gedung Putih, pengumuman tersebut, yang dijadwalkan akan mulai berlaku pada Senin (9/6) depan, akan melarang penuh masuknya warga negara dari 12 negara, yaitu Afghanistan, Chad, Republik Kongo, Guinea Khatulistiwa, Eritrea, Haiti, Iran, Libya, Myanmar, Somalia, Sudan, dan Yaman.

Baca juga: Uni Afrika desak PBB untuk bertindak tegas atas larangan Israel kepada UNRWA

Baca juga: DK PBB dukung Uni Afrika untuk tengahi konflik bendungan Ethiopia