Afrika Selatan siap menjadi tuan rumah pelaksanaan KTT pemimpin G20

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Afrika Selatan

Afrika Selatan siap menjadi tuan rumah pelaksanaan KTT pemimpin G20

Afrika Selatan (Afsel) siap menjadi tuan rumah para pemimpin G20 dalam KTT Johannesburg pada November 2025. (ANTARA/Xinhua.)

Johannesburg (ANTARA) - Afrika Selatan (Afsel) berada di jalur yang tepat untuk menyambut dan menjadi tuan rumah para pemimpin Kelompok 20 (Group of 20/G20) dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Johannesburg pada November mendatang, demikian disampaikan Menteri Hubungan dan Kerja Sama Internasional Afsel Ronald Lamola, sebagaimana diwartakan Xinhua pada Rabu.

Saat berbicara dalam sebuah taklimat media di Pretoria, ibu kota administratif Afsel, pada Senin, Lamola mengatakan kemajuan telah dicapai sejak Desember 2024, dengan 51 pertemuan diadakan untuk membahas masalah-masalah mendesak yang dihadapi dunia.

Dia menyebutkan bahwa meskipun ada perbedaan pandangan tentang isu-isu tertentu, kepresidenan G20 yang dipegang Afsel menerima "dukungan yang luar biasa."

"Diskusi G20 yang sedang berlangsung bertujuan untuk memajukan prioritas utama Afsel, yaitu memperkuat ketahanan dan respons bencana, memastikan keberlanjutan utang untuk negara-negara berpenghasilan rendah, memobilisasi pembiayaan untuk transisi energi yang adil, dan memanfaatkan mineral-mineral krusial untuk pertumbuhan yang inklusif dan pembangunan yang berkelanjutan," ujar Lamola.

ANTARA/Xinhua

Dalam taklimat tersebut, sang menteri ditanya tentang berbagai isu, termasuk fakta bahwa para pejabat AS tidak menghadiri beberapa pertemuan. "Afrika Selatan menyambut baik semua anggota G20 yang berpartisipasi. AS memiliki hak untuk memutuskan keikutsertaannya dalam pertemuan G20 atau tidak," katanya.

Lamola mengatakan bahwa kepresidenan G20 Afsel menegaskan kembali keyakinan kuatnya bahwa "kerja sama multilateral" adalah hal yang utama, bukan pilihan.

"Tindakan-tindakan unilateral yang merusak tatanan berbasis aturan berisiko membalikkan kemajuan yang telah dicapai selama beberapa dekade."

Menteri tersebut juga menyambut baik diskusi antara China dan AS, yang berlangsung selama akhir pekan terkait perang dagang, seraya menyebutkan bahwa pembicaraan itu "demi kepentingan dunia."

"Kami senantiasa menyatakan bahwa tidak boleh ada unilateralisme dalam hal perdagangan. Ketika ada tantangan, negara-negara harus berdialog. China dan AS adalah dua perekonomian terbesar di dunia. Oleh karenanya, penting bagi keduanya untuk berdialog dan menemukan solusi," tambahnya.

Baca juga: Menlu Afrika Selatan puji Presidensi G20 RI berpihak pada negara berkembang

Baca juga: Produk unggulan Indonesia berhasil merambah mal terbesar Afrika Selatan