Dishut Riau Bangun Empat Posko Kebakaran Hutan

id dishut riau, bangun empat, posko kebakaran hutan

Dishut Riau Bangun Empat Posko Kebakaran Hutan

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas Kehutanan (Dishut) Riau menyatakan telah membangun empat posko yang tersebar pada kabupaten/kota di provinsi tersebut terutama di tempat-tempat dinilai rawan terjadi kebakaran lahan dan hutan (karhutla) seperti awal tahun 2014.

"Saat ini empat posko sudah beroperasi di Riau. Yang pertama di Bagan Sinembah (Kabupaten Rokan Hilir), kemudian di Pelintung (Kota Dumai), Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Pelalawan," kata Kepala Dishut Riau Irwan Effendi di Pekanbaru, Ahad.

Menurutnya, keempat posko tersebut bersifat mobile atau dapat berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain ketika dibutuhkan dengan tujuan lebih kepada upaya upaya pencegahan meluasnya karhutla di Riau.

Aksi cepat tanggap dari tim penjaga posko tersebut diarahkan kepada tindakan penanganan pra kebakaran atau tidak langsung melakukan pemadaman karhutla, melainkan melaporkan pada posko siaga darurat asap yang berada di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru.

"Kita sifatnya mencegah, jika memadamkan tentu tidak mungkin. Karena hal itu sudah ada tim dengan personel ratusan dan sudah dikerahkan," katanya.

Meski demikian, lanjutnya, pihak mempunyai rencana untuk membangun tujuh posko lagi yang dananya dibantu oleh perusahaan atau murni swasta dan tenagan sukarela dengan tujuan tidak menjadi beban pada APBD Riau tahun 2014.

Terkait dugaan karhutla dilakukan perusahaan baik perkebunan atau hutan tanaman industri, lanjutnya, hal itu perlu dikroscek lebih mendetail. "Memang ada konsesi terbakar. Tapi, itu juga terjadi karena adanya masyarakat yang ikut beraktifitas. Untuk itu diperlukan penindakan hukum dan aturan jelas," katanya.

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tanggal 26 Februari sampai 4 April 2014, karhutla di Riau telah memakan korban 58.000 orang terserang penyakit ISPA, sekolah diliburkan dan menghanguskan 2.398 ha termasuk cagar biosfer 21.914 ha.

Bahkan asap bersumber dari kebakaran Cagar Biosfer Giam Siak Kecil menyelimuti wilayah udara Kota Pekanbaru termasuk melumpuhkan aktivitas Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II dan tercata cukup sulit dipadamkan.

Seperti diketahui atas inisiatif Sinar Mas, maka kawasan konservasi alam Giam Siak Kecil-Bukit Batu ditetapkan menjadi cagar biosfer UNESCO tahun 2009 dan Asia Pulp and Paper mendukung penuh reservasi di kawasan seluas 178.000 ha tersebut.

Tim operasi siaga darurat asap Riau telah terbentuk pada Selasa (24/6), yang dipimpin oleh Komandam Korem 031/WB Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto yang dipusatkan di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru.

"Dimulainya posko siaga darurat ini, maka diharapkan koordinasi yang cepat dapat terbentuk ditiap lini. Kita menaruh harapan kepada satgas udara baik water bombing dan modifikasi cuaca serta patroli. Dari sini, tim darat akan diperbantukan untuk pemadaman dan pengawasan," kata Asisten II Setdaprov Riau, Wan Amir.