Utusan khusus PBB kecam jumlah kematian 'mengerikan' warga sipil Palestina

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, PBB

Utusan khusus PBB kecam jumlah kematian 'mengerikan' warga sipil Palestina

Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah pada Senin (2/9/2024) mengecam jumlah kematian warga sipil Palestina selama serbuan Israel di Jalur Gaza. (ANTARA/Anadolu/PY)

Washington (ANTARA) - Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah pada Senin (2/9) mengecam jumlah kematian warga sipil Palestina selama serbuan Israel di Jalur Gaza.

"Hari ini, saya kembali ke Gaza dan menyaksikan secara langsung dampak bencana serbuan Israel. Skala kehancuran sangat besar, kebutuhan kemanusiaan sangat besar dan terus meningkat, serta warga sipil terus menanggung beban konflik ini," kata Tor Wennesland dalam sebuah pernyataan resmi.

"Saya secara tegas mengutuk jumlah kematian sipil yang mengerikan di Gaza," tambahnya.

Wennesland telah mengunjungi pusat vaksinasi polio, dan menambahkan bahwa kemunculan kembali penyakit tersebut "merupakan ancaman lain bagi anak-anak di Jalur Gaza. Saya menyambut baik adanya jeda kemanusiaan untuk memungkinkan kampanye vaksinasi berlangsung."

PBB meluncurkan kampanye vaksinasi polio untuk anak-anak di bawah usia 10 tahun di Jalur Gaza tengah pada Minggu (1/9), setelah penyakit tersebut terdeteksi di sana untuk pertama kalinya dalam 25 tahun.

Dengan menegaskan kembali seruannya untuk melaksanakan gencatan senjata, Wennesland mengatakan ia akan terus terlibat dengan semua pemangku kepentingan.

"Sebuah kesepakatan sangat penting untuk menyelamatkan nyawa, mengurangi ketegangan regional, dan memungkinkan PBB, bekerja sama dengan Otoritas Palestina, untuk mempercepat upaya dalam memenuhi kebutuhan mendesak penduduk Gaza.

"Konflik yang sedang berlangsung ini telah menghancurkan kehidupan banyak keluarga. Ini harus dihentikan," lanjutnya.

Perang yang sedang berlangsung di Gaza telah menewaskan lebih dari 40.700 warga Palestina, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 94.100 orang lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat.

Blokade yang terus berlangsung di wilayah tersebut telah menyebabkan kekurangan parah makanan, air bersih, dan obat-obatan, yang membuat sebagian besar wilayah tersebut hancur.

Baca juga: Warga Palestina di Kota Tulkarem mulai pemulihan usai pasukan Israel mundur

Baca juga: Palestina desak PBB agar jatuhkan sanksi terhadap Israel


Sumber: Anadolu