Rumah janda di Meranti ludes terbakar, Kades sibuk galang dana ke warga

id Rumah di Meranti terbakar ,Rumah janda terbakar

Rumah janda di Meranti ludes terbakar, Kades sibuk galang dana ke warga

Rumah warga Meranti yang terbakar. (ANTARA/dok)

Selatpanjang (ANTARA) - Sebuah rumah di Jalan Pelajar, Desa Alahair, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, ludes terbakar saat ditinggal pemiliknya, Sutimah pada Senin kemarin.

Kepala Satpol PP dan Damkar Kepulauan Meranti, Tunjiarto melalui Kabid Damkar Raja Yusran mengungkapkan kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Dimana rumah yang terbuat dari bahan semi permanen itu ludes beserta isinya hanya dalam 15 menit.

"Saat api sudah membesar, masyarakat sekitar bersama sejumlah anggota kepolisian yang sudah ada di lokasi sempat berjibaku memadamkan," ungkap Raja Yusran, Selasa.

Ia mengaku proses pemadaman di lapangan dilakukan dengan peralatan seadanya. Hal ini mengingat kendaraan pemadam kebakaran milik pemkab Kepulauan Meranti masih dalam perbaikan.

“Saat kejadian memang dilakukan seadanya oleh masyarakat. Dan kita sempat membawa mini strike tapi tidak sempat digunakan karena api cepat menjalar dan sumber air juga terbatas. Tapi yang jelas tidak ada korban jiwa atas kejadian ini,” jelas Raja Yusran.

Sementara itu Kepala Desa Alahair, Waluyo menyebutkan rumah tersebut ditinggali oleh seorang janda bersama dua anaknya. Saat kejadian, dikatakan Waluyo, rumah dalam keadaan kosong karena ditinggal pemiliknya bekerja.

“Pemilik rumah adalah Sutimah. Saat kejadian, dia sedang bekerja di sebuah kafe dari sejak pagi. Sementara satu anaknya bekerja di toko bangunan dan satu anaknya lagi sedang berada di rumah tantenya tidak jauh dari rumah,” ujar Waluyo.

Waluyo mengatakan tidak mengetahui secara pasti apa penyebab dari kebakaran. Namun ia menduga kebakaran dipicu oleh korsleting listrik.

"Seluruh isi di dalam rumah tidak bisa diselamatkan dan habis dilahap api," ucapnya.

Atas kejadian ini, pihaknya menyiapkan sejumlah rencana untuk membantu korban dan keluarga. Diantaranya melakukan penggalangan dana bersama dengan warga dan tiga mesjid yang ada di desa.

"Selain itu, kita juga menyiapkan permohonan bantuan kepada Pemkab Meranti dalam hal ini Satpol PP dan Damkar dan Dinas Sosial. Dalam jangka pendek, sementara Sutimah diarahkan untuk tinggal bersama kakaknya yang berada tidak jauh dari rumahnya," jelas Waluyo.

Tak hanya upaya itu, Waluyo juga berkoordinasi dengan PKK setempat untuk memberikan bantuan jangka pendek, mengingat korban tidak ada lagi memiliki barang yang tersisa.

“Barang yang selamat hanya yang melekat di tubuh korban saat itu. Jadi kita sudah berkoordinasi ke ibu PKK untuk bisa mendonasi kebutuhan seperti baju dan keperluan lainnya," pungkas dia.