Jakarta (ANTARA) - Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat (MLH PP) Muhammadiyah menanam 1.000 mangrove di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk mencegah abrasi (pengikisan) pada sepanjang pantai selatan Jawa.
Ketua MLH PP Muhammadiyah Azrul Tanjung dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, menyampaikan penanaman mangrove tersebut adalah bagian dari program Eco-Village untuk merespons perubahan iklim akibat naiknya permukaan air laut dan melibatkan Kelompok Tani Hutan (KTH) mangrove Pasir Kadilangu, Kulon Progo.
"Kami berharap KTH Kadilangu ini menjadi pilot project untuk kami tanam sampai selesai, sisa masih 50.000 pohon lagi akan kami tanam, karena harapan kami di sepanjang pantai selatan Jawa dapat menanam satu juta mangrove," ucap Azrul.
Penanaman 1.000 mangrove ini dilakukan di tanah seluas 25 hektare di Temon, Kulon Progo, DIY, dan MLH akan terus melanjutkan melakukan penanaman mangrove baik di KTH mangrove Kadilangu sebanyak 50.000 pohon maupun di sepanjang selatan Pulau Jawa.
"Harapannya ke depan program tersebut bisa menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sekaligus diiringi dengan pemberdayaan terhadap masyarakat dan pengembangan eko-wisata," katanya.
Menurutnya, apabila KTH mangrove terus diberdayakan, maka akan berdampak tidak hanya pada pelestarian lingkungan, tetapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat di DIY.
"Khusus untuk KTH ini kan lokasinya dekat ke Bandara DIY, sehingga kalau dikembangkan dengan infrastruktur wisata yang ada, ini bisa menjadi tempat kegiatan-kegiatan Muhammadiyah se-Indonesia di DIY, sekaligus memberikan pemasukan kepada masyarakat," tuturnya.
Penanaman 1.000 pohon mangrove tersebut merupakan hasil kerja sama MLH PP Muhammadiyah, Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Serayu Opak Progo.
Baca juga: Menteri LKH datang, Wabup Bengkalis curhat masalah lingkungan
Baca juga: PLN jalankan program rehabilitasi mangrove pada 20 hektare lahan di NTT
Berita Lainnya
BPS catat harga gabah dan beras pada November mengalami penurunan
02 December 2024 16:27 WIB
BPBD catat ketinggian banjir rob sempat 40 centimeter pada Senin pagi
02 December 2024 16:18 WIB
BRK Syariah sabet penghargaan sebagai pionir digitalisasi pemerintah daerah
02 December 2024 16:15 WIB
Airlangga sebut inflasi dan pertumbuhan ekonomi landasan UMP 6,5 persen
02 December 2024 14:14 WIB
Pasukan Israel tak berhenti serang Lebanon selatan meski ada gencatan senjata
02 December 2024 13:34 WIB
Dietisien: Tempe merupakan produk nabati yang baik untuk jantung
02 December 2024 13:23 WIB
Kemenag tunggu undangan DPR soal pembahasan biaya penyelenggaraan haji
02 December 2024 12:47 WIB
Badan Gizi Nasional tinjau dapur penyedia makan bergizi di lanud
02 December 2024 12:34 WIB