Bawaslu Meranti lantik 652 pengawas TPS, dua kecamatan masih kekurangan

id Pelantikan PTPS Meranti,PTPS Meranti ,Bawaslu Meranti

Bawaslu Meranti lantik 652 pengawas TPS, dua kecamatan masih kekurangan

Ketua Bawaslu Kabupaten Kepulauan Meranti, Syamsurizal saat memberikan motivasi dan arahan kepada Pengawas TPS usai pelantikan di Ballroom Afifa, Jalan Banglas, Selatpanjang, Senin (22/1/2024). (ANTARA/Rahmat Santoso)

Selatpanjang (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Kepulauan Meranti melantik 652 Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) untuk Pemilu 2024.

"Kita lantik hari ini 652 Pengawas TPS. Terdiri dari 375 laki-laki dan 277 perempuan. Pelantikannya dilakukan di tiap-tiap kecamatan," kata Ketua Bawaslu Kepulauan Meranti, Syamsurizal kepada ANTARA, Senin.

Syamsurizal menyebutkan, dari jumlah yang dilantik masih ada kekurangan untuk melengkapi total 677 TPS di 9 kecamatan. Kekurangan pengawas TPS itu berada dua kecamatan yaitu di Tebingtinggi sebanyak 16 orang dan Tebingtinggi Timur, 9 orang.

"Hanya dua kecamatan yang belum lengkap, totalnya ada 25 orang. Kekurangan ini harus terpenuhi, karena TPS di Meranti ada 677, dimana tiap TPS nanti ditempatkan satu pengawas," ujarnya.

Sisa yang kekurangan ini, lanjut Syamsurizal, akan dilakukan rekrutmen khusus TPS yang belum terisi pengawasnya. Waktunya dimulai sejak usai pelantikan hingga masa perpanjangan penjaringan pada 24 Januari - 7 Februari 2024.

Ia mengungkapkan kekurangan ini terjadi dikarenakan banyak pengawas TPS yang mengajukan pengunduran diri. Alasannya dari salah satu pasangan berstatus suami istri lebih memilih menjadi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

"Sebelumnya yang mendaftar itu mencukupi jumlahnya, tapi banyak yang mengundurkan diri. Mereka lebih memilih KPPS," sebut Syamsurizal.

"Dalam aturan memang kalau seandainya ada yang berstatus suami bertugas sebagai pengawas Pemilu sementara istrinya penyelenggara Pemilu di KPPS, maka salah satunya harus mengundurkan diri. Kalau di sini suaminya di PTPS, maka istrinya yang mengundurkan diri dari KPPS," jelasnya lagi.

Syamsurizal yang langsung menghadiri pelantikan Pengawas TPS Kecamatan Tebingtinggi di Ballroom Afifa, Jalan Banglas, Selatpanjang menyempatkan untuk memberikan motivasi dan arahan. Dia meminta pengawas harus tetap menjaga independensi, integritas dan netralitas.

"Saya memberikan motivasi dan semangat kepada pengawas TPS, karena mereka adalah ujung tombak sebagai pengawas Pemilu di barisan paling bawah atau langsung di TPS. Jadi independensi, integritas dan netralitas harus di kedepankan," tegasnya.

Pihaknya tidak mau jika ada pengawas yang tidak netral dan justru ikut-ikutan melakukan kegiatan kampanye atau praktek politik uang. Jika seandainya kedapatan tidak netral, maka akan dikenakan sanksi hingga pergantian.

"Saya harap apapun kegiatan Pemilu, pengawas tentu terus kita libatkan. Mereka ini ujung tombak yang paling bawah, tentu sedikit banyaknya informasi yang berkenaan dengan politik uang, isu sara dan ujaran kebencian mereka akan mengetahui lebih dulu," tambahnya.