Ankara (ANTARA) - Apa yang sedang terjadi di Gaza sama dengan peristiwa Holocaust Nazi, dan diduga merupakan upaya pembersihan etnis, kata Sekretaris Jenderal Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional (IUMS) Ali Muhiuddin Al-Qurra Daghi, Minggu (22/10).
"Ketika kita melihat Gaza membara dan rakyatnya menderita, kita sedang menghadapi salah satu tragedi kemanusiaan terbesar di zaman modern,” kata Ali Muhiuddin dalam media sosial X.
"Anak-anak dibunuh dan perempuan sekarat, sementara rakyat Palestina berusaha mempertahankan tanah dan hak-hak mereka. Gambar dan laporan-laporan yang kami terima dari Gaza menunjukkan tragedi yang dialami rakyat Palestina, tetapi pertanyaannya adalah: Di mana para pemimpin Muslim?" ujar dia.
"Di manakah orang-orang yang mengaku sebagai orang yang mempunyai hati nurani?” dia mempertanyakan.
Dia menekankan bahwa para pemimpin dan penguasa Muslim Arab harus segera melakukan intervensi untuk mengakhiri kekejaman dan penindasan terhadap rakyat Palestina di Gaza.
"Nyawa orang tak berdosa hilang hari demi hari, bahkan ketika mereka sedang berada di rumah sakit yang seharusnya menjadi tempat berlindung yang aman ... masjid dan gereja dihancurkan, dan dunia diam saja menyaksikan mimpi buruk ini," ucap dia.
Dia juga mempertanyakan posisi dunia Arab dan Islam dalam menghadapi ketegangan antara Israel dan Palestina. Dia mengkritik para pemimpin Muslim tampaknya telah melupakan identitas rakyat Palestina dan fokus pada kepentingan pribadi mereka daripada mengambil tindakan untuk membantu rakyat Gaza.
Ia lebih lanjut bertanya: “Di manakah organisasi-organisasi internasional dan organisasi hak asasi manusia? ... Mengapa mereka diam?”
Dia mengakui bahwa ada peran dari para pemimpin Barat dalam memperburuk situasi di Gaza.
"Apa yang sedang terjadi di Gaza adalah perang Holocaust Nazi, yang diduga merupakan upaya pembersihan etnis,” kata dia.
Ia juga mempertanyakan keberadaan PBB, organisasi-organisasi hak asasi manusia, para pemimpin gereja dan Paus Vatikan. "Di mana kalian, orang-orang Barat yang mengaku membela hak asasi manusia? Apakah kalian akan terus melihat dan menutup mata terhadap kekejaman ini?"
"Kita tidak bisa mengabaikan tragedi yang dialami rakyat Palestina di Gaza. Kita memerlukan aksi dan solidaritas global untuk menghadapi kejahatan-kejahatan ini dan menghentikan kemunduran kemanusiaan di kawasan ini," tambah dia.
"Diam dan tidak bertindak apa-apa tidak akan menggantikan sikap kuat dan kerja sama internasional,” tegasnya.
Dia mendesak semua orang untuk "mendukung rakyat Palestina dan mendukung mereka dalam perjuangan yang adil untuk mendapatkan kembali hak-hak dan kebebasan mereka."
Baca juga: Aksi demo besar-besaran di Brussel serukan gencatan senjata segera di Gaza
Baca juga: Menyedihkan, 26 mesjid di Jalur Gaza hancur diserang Israel
Sumber: Anadolu
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB