Brussels (ANTARA) - Aksi demonstrasi besar-besaran digelar pada Minggu (22/10) sore waktu setempat di Brussel, menyerukan agar gencatan senjata segera dilakukan di Jalur Gaza.
Menurut pihak kepolisian, lebih dari 12.000 orang dari 34 lebih asosiasi dan organisasi berpartisipasi dalam aksi pawai dan demonstrasi tersebut, mendukung warga Palestina yang tidak bersalah dan menderita akibat konflik antara Israel dan Hamas selama dua pekan.
Dengan penjagaan ketat oleh polisi setempat di sepanjang jalur demonstrasi, sejumlah besar demonstran berkumpul selama lebih dari dua jam di bundaran Schuman di depan markas besar Komisi Eropa. Beberapa dari mereka juga menuding Uni Eropa telah menyetujui serangan Israel terhadap Jalur Gaza.
Banyak di antara mereka menyerukan penghormatan terhadap hak-hak semua orang sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional dan hukum hak asasi manusia internasional.
Slogan-slogan seperti "Bebaskan, Bebaskan Palestina", "Hentikan genosida", dan "Berikan kebebasan dan keadilan bagi Palestina sekarang" diteriakkan oleh para demonstran dan ditulis pada spanduk dan karton.
Pada 7 Oktober, Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel. Setelah itu, tentara Israel melancarkan serangan udara besar-besaran dan melakukan pengepungan total terhadap daerah kantong Palestina tersebut, sehingga pasokan air, listrik, bahan bakar, dan kebutuhan lainnya yang dialirkan ke daerah itu terputus.
Amine Tahiri, yang mewakili himpunan pemuda yang dikenal dengan nama The Ambassadors of Citizen Expression, menekankan pentingnya membela hak asasi manusia. Baru-baru ini dia melakukan perjalanan ke Gaza dan bertemu dengan sejumlah pelajar muda. Dia mengecam ketidakadilan yang dialami rakyat Palestina.
"Kita harus mengakhiri rezim apartheid dan genosida karena nyawa jutaan orang terancam di Gaza," katanya.
Kumpulan asosiasi dan organisasi tersebut juga menuntut agar Israel menghentikan pengepungan di Gaza dan membiarkan wilayah itu terhubung kembali dengan wilayah Palestina yang diduduki lainnya.
Orang-orang mengambil bagian dalam demonstrasi di dekat markas besar Komisi Eropa di Brussels, ibu kota Belgia, pada 22 Oktober 2023. (Xinhua/Zhao Dingzhe)
Sejauh ini, konflik tersebut telah menewaskan sedikitnya 1.400 orang di Israel, menurut data yang dikeluarkan oleh militer Israel. Sementara itu, jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza telah bertambah menjadi 4.651 orang, ungkap Kementerian Kesehatan Palestina yang dikelola Hamas pada Minggu (22/10).
Baca juga: Menyedihkan, 26 mesjid di Jalur Gaza hancur diserang Israel
Baca juga: China bersama Rusia siap mediasi krisis yang terjadi di Timur Tengah
Berita Lainnya
PSSI ingin wasit Indonesia bisa pimpin pertandingan Piala Dunia 2030
05 November 2024 13:15 WIB
Presiden Prabowo Subianto angkat Iffa Rosita jadi komisioner KPU pengganti Hasyim
05 November 2024 13:00 WIB
54 negara dan organisasi desak DK PBB setop aliran senjata ke Israel
05 November 2024 12:23 WIB
Hari Kesehatan Nasional, Menkes Budi Gunadi tabur bunga untuk pahlawan kesehatan
05 November 2024 11:58 WIB
Surliyadin gabung RANS Simba Bogor, susul pelatih anyar Anthony Garbelotto
05 November 2024 11:49 WIB
Siasat untuk mengelola stres bagi pengasuh pasien demensia
05 November 2024 11:43 WIB
Riau terima penghargaan Bhumandala Award 2024 kategori provinsi Bhumandala Kinerja Sampul Jaringan IG
05 November 2024 11:22 WIB
Amerika Serikat kepada Israel: Pulihkan Gaza atau kehilangan bantuan militer
05 November 2024 11:12 WIB