Sergei Lavrov terima kasih Korea Utara dukung Rusia dalam perang di Ukraina

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,Lavrov

Sergei Lavrov terima kasih Korea Utara dukung Rusia dalam perang di Ukraina

Arsip - Menlu Rusia Sergei Lavrov berjalan menuju ruang KTT ke-18 Asia Timur di Jakarta, Kamis (7/9/2023). (ANTARA FOTO/ZABUR KARURU)

Seoul (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berterima kasih kepada Korea Utara karena mendukung perang yang dilancarkan negaranya di Ukraina dan menjanjikan "dukungan penuh dan solidaritas" Moskow untuk pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, kata Kementerian Luar Negeri Rusia.

Lavrov tiba di Pyongyang pada Rabu untuk pertemuan yang dianggap sebagai persiapan kunjungan Presiden Vladimir Putin ke Korea Utara. Putin meningkatkan kerja sama dengan Korea Utara yang terisolasi secara politik.

Berbicara pada resepsi yang diselenggarakan oleh Korea Utara pada Rabu, Lavrov mengatakan Moskow sangat menghargai dukungan teguh dan berprinsip Pyongyang dalam perang Ukraina, yang disebutnya sebagai "operasi militer khusus."

"Sebaliknya, Federasi Rusia memberikan dukungan penuh dan solidaritas kepada aspirasi DPRK dalam jalan pembangunan yang mereka pilih," kata Lavrov, berdasarkan transkrip pidato yang dirilis dalam laman Kementerian Luar Negeri Rusia. DPRK adalah nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea.

Kunjungan dua hari Lavrov dilangsungkan sebulan setelah pemimpin Kim Jong Un melawat ke Rusia. Di sana, Kim mengundang Putin agar mengunjungi Pyongyang dan membahas kerja sama militer.

Kunjungan pekan ini menawarkan peluang berharga untuk meninjau dan menguraikan langkah-langkah praktis dalam implementasi perjanjian yang sudah dicapai kedua pemimpin, kata Lavrov.

Kantor berita Rusia TASS sebelumnya melaporkan Lavrov mungkin juga akan memberi pengarahan hasil kunjungan Putin ke China, kepada Korea Utara.

Gedung Putih pekan lalu mengatakan Korea Utara baru-baru ini mengirimkan senjata kepada Rusia yang disebut Gedung Putih sebagai perkembangan yang meresahkan. Namun juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan tuduhan Barat itu tidak disertai bukti.

Baca juga: Dua orang sipil tewas akibat serangan udara Rusia di Zaporizhzhia

Baca juga: Dubes Rusia sebut keputusan AS kirim rudal jarak jauh ke Ukraina kesalahan besar


Sumber: Reuters