Bangkinang, (Antarariau.com) - Lelaki 49 tahun itu nampak kelabakan ulah candaan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kampar Eva Yuliana di halaman Kantor Desa Air Terbit Kecamatan Tapung itu, Minggu sore (9/2).
Sebenarnya Legino yang warga Kenanga 10 Air Terbit itu, bisa menjawab pertanyaan Eva tentang zero kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh yang kini sedang digesa oleh Pemkab Kampar. Tapi lantaran gugup, jawaban ayah dua anak itu lain lagi.
“Saya gugup, Pak. Habis, baru ini kali pertama saya berhadapan langsung dengan istri Bupati. Diajak bicara pula,” kata buruh serabutan ini cengengesan.
Tapi bagi Eva, kepolosan Legino itu adalah sesuatu yang patut diapreseasi. “Bapak itu tampil apa adanya. Bukan dibuat-buat. Itulah ketulusan dia,” puji Eva.
Minggu sore itu, Eva datang memenuhi undangan tasyakuran Kepala Desa Air Terbit yang baru dilantik oleh Bupati Kampar Jefry Noer, Januari lalu. Layaknya di desa-desa lain, Eva selalu mengajak warga ngobrol ringan diselingi canda saat perempuan ini mensosialisasikan program Pemkab Kampar itu.
“Saya selalu berusaha menjadi mereka, supaya nggak ada nampak perbedaan. Biar mereka lebih leluasa bicara dan mencurahkan keluh kesah mereka kepada saya. Kalau kesan yang muncul kaku, gimana mereka mau cerita. Yang ada malah takut atau segan,” kata Eva usai acara tasyakuran itu.
Sentuhan seorang ibu kata Eva menjadi cara tersendiri untuk dekat dengan masyarakat, khususnya mereka yang ada di perdesaan. “Saya sering mengajak masyarakat bercanda meski yang saya bicarakan adalah misi Pemkab Kampar. Dengan begitu, mereka berasa nyaman dan apa yang saya bilang nyambung. Kalau sudah nyambung, insya Allah mereka akan ingat akan apa yang jadi pembicaraan,” ujarnya.
Sebagai Ketua TP PKK kata Eva, dia punya tanggungjawab untuk ikut mensosialisasikan program Pemerintah Kampar dan menjadi bagian dari pelaku program itu. “Mewujudkan program Pemkab Kampar itu bukan perkara mudah. Tapi kalau kita kerjakan bareng masyarakat dan semua stakeholder, insya Allah akan terwujud,” Eva optimis.
Lantaran misi itu demi dan untuk masyarakat, makanya Eva berharap masyarakat pro aktif. “Mari kita sama-sama berfikir gimana caranya kita bisa bermanfaat untuk orang lain. Seorang Ayah harus bisa bermanfaat untuk keluarganya. Biar kelak si Ayah menjadi ‘pahlawan’ yang selalu dikenang oleh anak cucu,” pintanya.
Ibu-ibu yang notabene kader PKK adalah ujung tombak di lapangan. “Jadilah penggerak, minimal di rumah tangga sendiri. Sebab jika rumah tangga-rumah tangga sudah maju, maka daerah ini dengan sendirinya juga akan maju. Bikinlah karya yang bisa jadi kenangan manis untuk anak cucu,” ujar Eva.