Cegah rabies, Karantina Pertanian Batam tolak kucing dari Riau

id Penyakit rabies,Karantina pertanian,Batam,Kepri

Cegah rabies, Karantina Pertanian Batam tolak kucing dari Riau

Dua kucing yang ditolak masuknya ke Batam dari Riau oleh Karantina Pertanian.(ANTARA/HO-Karantina Pertanian Batam)

Batam (ANTARA) - Karantina Pertanian Batam menolak masuknya dua kucing milik warga Riau di Pelabuhan Domestik Telaga Punggur, Kota Batam, Kepulauan Riau, guna mencegah penyebaran penyakit rabies.

"Ada dua kucing yang ditolak masuk ke Batam setelah menyeberang dengan KMP Lome asal Sungai Pakning, Kabupaten Siak," ujar Sub-koordinator Pengawasan dan Penindakan Karantina Pertanian Batam Romauli BSimatupang saat dihubungi di Batam, Jumat lalu.

Penolakan masuknya duakucing itu, kata dia, sesuai dengan Surat Edaran Gubernur Kepulauan Riau Nomor 0257.b/kdh.Kepri.524/04.09 tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Rabies yang melarang hewan penular rabies (anjing, kucing, kera, dan sebagainya) masuk ke dalam wilayah Kepri.

Dia menjelaskanpenyakit rabies saat ini menjadi Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) yang sangat diwaspadai, mengingat beberapa kasus yang sedang terjadi di wilayah Indonesia.

Rabies merupakan penyakit mematikan yang bersifat zoonosisyaitu penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Penyakit ini disebabkan oleh Lyssavirus yang penularannya melalui gigitan, jilatan, atau cakaran dari hewan yang terinfeksi rabies.

"Rabies dapat menjadi ancaman kesehatan hewan dan kesehatan masyarakatkhususnya di Kota Batam," kata dia.

Untuk itu dia berpesan kepada masyarakat agar meningkatkan kesadaran agar tidak membawa Hewan Penular Rabies (HPR) masuk ke Kota Batam guna mencegah penularan rabies.

"Karantina Pertanian Batam terus berkomitmen dalam mencegah terjadinya penyebaran HPHK dan OPTK (Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina), serta menggiatkan amanah Undang Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang karantina hewan, ikan, dan tumbuhan," ucapnya.