Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pesawat Garuda Indonesia yang membawa dua petinggi Partai Golkar dengan rute Jakarta-Pekanbaru terpaksa mengalihan pendaratan di Bandara Internasional Hang Nadim Batam karena pekatnya kabut asap yang menggangu jarak pandang pilot.
Dari pantauan di ruang VIP Lancang Kuning, Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Rabu, kedua petinggi Partai Golkar tersebut baru keluar dari badan pesawat Garuda sekitar pukul 10.15 Wib.
Dua petinggi partai berlambang pohon beringin tersebut yakni Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golongan Karya Akbar Tanjung dan Anggota Dewan Penasihat Partai Golkar Fahmi Idris beserta rombongan.
Mereka ingin menghadiri jadwal pelatikan dan pengambilan sumpah yang dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi terhadap Gubernur dan Wakil Gubernur Riau terpilih periode 2013-2018 Annas Maamun-Arsyadjulandi Rachman.
Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru menyatakan jarak pandang menurun drastis, hanya tinggal 500 meter pada pagi hari.
Sesuai jadwal pesawat Garuda dengan jenis Boeing 737-800NG yang memiliki nomor penerbangan GA 170 lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta pukul 6.00 Wib, seharusnya mendarat di Pekanbaru jam 7.50 Wib
"Cuaca saat pesawat hendak melakukan pendaratan tidak memungkinkan, sehingga demi keselamatan semua penumpang terpaksa pendaratan dialihkan ke Batam," ujar petugas keamanan VIP Lancang Kuning, Ilyas.
sementara otoritas Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menginformasikan sedikitnya ada empat pesawat dengan masing-masing rute internasional dan domestik akibat abut asap pekat dari kebakaran lahan dan hutan di Riau.
Dua maskapai dengan rute internasional yakni Singpura-Pekanbaru yang dilayani Silk Air dan seharusnya mendarat pukul 08.00 Wib, kemudian maskapai Sky Aviation dengan rute Pekanbaru-Malaka, Malaysia.
Sedangkan dua penerbangan lagi pada rute domestik yang ditunda adalah dari maskapai Garuda Indonesia dan maskapai Lion Air.
Garuda Alihkan Petinggi Golkar di Batam
