PCR kerjasama pertukaran budaya dengan universitas di Malaysia

id PCR ,jalin ,kerjasama, dengan, universitas ,Malaysia ,untuk ,pertukaran, budaya

PCR kerjasama pertukaran budaya dengan universitas di Malaysia

(Humas)

Pekanbaru (ANTARA) - Politeknik Caltex Riau Pekanbaru menandatangani nota kesepahaman dengan Kolej Tingkatan Enam Forest Heights Seremban, Negeri Sembilan dengan tujuan pertukaran budaya.

"Tujuan kami ke Riau melakukan kunjungan belajar dan pertukaran budaya. Kami merasa bangga telah diterima hadir di sini," ujarnya Encik Muhammad Syarif bin Ibrahim dari Kolej Tingkatan Enam Forest Heights di Pekanbaru, Selasa.

Penandatanganan oleh Direktur PCR yang diwakili Wakil Direktur Bidang Pemasaran, Kerjasama dan Alumni Zainal Arifin Renaldodan perwakilan dari Kolej Tingkatan Enam Forest Heights Seremban.

MoU juga dilakukan antara PCR dengan Institut Teknologi Mitra Gama Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Kunjungan belajar dari Kolej Tingkatan Enam Forest Heights terdiri dari 50 mahasiswa dan tenaga pengajar. Pada kesempatan ini mereka menampilkan persembahan lagu melayu dan tari tradisional melayu di hadapan yang hadir. Kemudian rombongan diajak berkeliling ke beberapa fasilitas yang ada di kampus PCR.

Seorang mahasiswi Kolej Tingkatan Enam Forest Heights, Syarifah Nursyhada Binti Syed Azli pun merasa bahagia dengan kunjungannya di PCR. Ia menyebut sambutan yang didapatnya sangat mesra.

âSaya berterimakasih kepada Politeknik Caltex Riau. Dan kampus ini very nice (sangat bagus). Facility (fasilitas) dan infrastruktur di sini memang sangat lengkap. Dan saya terbuka minta saya hadir di sini. Memang membuka pengalaman saya,â ucapnya.

Zainal Arifin menyambut baik kehadiran rombongan belajar dari Negeri Sembilan tersebut. Ia pula menjelaskan tentang kampus PCR, sejarah berdirinya dan kondisi terkini Politeknik Caltex Riau sebagai salah satu Perguruan Tinggi Vokasi terkemuka di Indonesia

Zainal mengungkapkan, PCR yang di awal berdirinya pada 2001 hanya memiliki tiga program studi diploma 3 (D3), saat ini sudah berkembang dengan 10 program studi sarjana terapan (D4) dan 1 program studi Magister Terapan.

"Sebenarnya rencana untuk menerima mahasiswa internasional itu sudah ada. Tapi untuk itu kita harus mulai dari internal capacity development dulu. Pengembangan kapasitas internal dulu. Jadi kita harus mempersiapkan dulu kurikulum, kemudian bahan ajar, termasuk kemampuan bahasa Inggris seluruh staf dan tenaga pendidikan,â ungkapnya.

Karena, menurut Zainal, untuk menerima mahasiswa internasional pihak kampus juga harus menggunakan bahasa internasional.

"Jadi kita dalam proses di sana tahun ini. Kita sudah memulai proses untuk international class ini masuk ke tahapan peningkatan kapasitas internal," sebutnya.

Terkait dengan persiapan tersebut, kata Zainal, PCR mengupayakan tahun 2024 sudah bisa menerima mahasiswa internasional.

"Sebenarnya ada dua pandangan. Ada yang merasa bahwa mahasiswa internasional kuliah di sini menggunakan bahasa Indonesia selama itu mahasiswa dari luar negeri disebut itu kelas internasional. Sebenarnya tidaj seperti itu. Mereka harus di sini kuliah itu menggunakan bahasa Inggris juga. Supaya environment (lingkungan) internasionalnya itu terasa," demikian Zainal.