Mahasiswa PCR ciptakan pemotong kabel pada robot penjinak bom

id Robot penjinak bom, pcr

Mahasiswa PCR ciptakan pemotong kabel pada robot penjinak bom

Mahasiswa dari Program Studi Teknologi Rekayasa Mekatronika Politeknik Caltex Riau (PCR) berhasil ciptakan robot pemotong kabel pada robot penjinak bom. (ANTARA/HO)

Pekanbaru (ANTARA) - Mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Mekatronika lulusan Politeknik Caltex Riau (PCR) Iqbal Syauky dan Nadiya Annisa yang baru diwisuda beberapa pekan lalu, berhasil membuat alat pemotong kabel untuk robot penjinak bom.

Mereka berdua membuat robot ini dalam rangka menyelesaikan tugas akhir yang menjadi syarat kelulusan.

Robot penjinak bom ini dibuat dengan suku cadang yang sudah ada di dalam negeri, di antaranya motor penggerak, motor servo sebagai lengan dan pemotong kabel, radio control, kamera atau webcam, dan part pendukung lainnya. Untuk menyelesaikan robot ini dibutuhkan waktu kurang lebih 6 bulan dan menghabiskan dana kurang lebih Rp30 juta.

Fungsi utamanya robot yang kami buat ini adalah untuk melakukan pemotongan kabel sumber pada pemicu bom serta untuk mengidentifikasi bom.

"Robot ini dikendalikan secara jarak jauh menggunakan remote kontrol berbasis wireless. Pada robot dan terdapat dua unit kamera yang memberikan gambar keadaan sekitarnya. Gambar-gambar yang tertangkap kamera itu nanti akan diproses dan dianalisa oleh tim penjinak bom dan dapat diputus kabel mana yang akan dipotong," kata Nadiya di Pekanbaru, Kamis.

Sementara itu, Iqbal mengatakan, bahan yang paling mahal dan vital digunakan pada robot adalah radio control yang berfungsi sebagai kontrol robot. Kekuatan robot terletak pada dua hal, yakni motor penggerak dan pisau pemotong yang diletakkan di ujung lengan robot.

Motor penggerak bisa menjadi alat penggerak robot melewati jalan berbatu dan berkelok, sedangkan pisau pemotong untuk melakukan pemotongan kabel sumber pemicu bom.

Iqbal juga menambahkan saat ini robot belum mampu mendeteksi keberadaan bom dalam skala besar yang diletakkan di beberapa ruang tertentu, karena masih mengandalkan operator yang paham dengan berbagai jenis bom. Selain itu, robot ini bukan untuk mencari bom.

“Ke depannya kami ingin menambahkan sensor logam pada robot, sehingga akurasi dalam mendeteksi benda yang diduga bom menjadi lebih baik. Kemudian, akan ditambah beberapa fasilitas yang mendukung komunikasi dan kontrol terhadap robot yang lebih maksimal," harapnya.