Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi menguat tajam dipicu melambatnya inflasi di Amerika Serikat.
Rupiah pagi ini menguat 101poin atau 0,65 persen ke posisi Rp15.556 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.657 per dolar AS.
"Dengan mulai turunnya nilai inflasi, market berekspektasi laju kenaikan suku bunga lebih lambat dari sebelumnya," kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Data inflasi AS yang dirilis tadi malam menunjukkan bahwa pada November inflasi AS berada di level 7,1 persen (yoy), turun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 7,7 persen (yoy).
Secara bulanan, indeks harga konsumen naik 0,1 persen (mom) pada November dibandingkan bulan sebelumnya 0,4 persen (mom).
Perlambatan inflasi menunjukkan bahwa serangkaian kenaikan suku bunga The Fed yang paling agresif dalam 40 tahun, akhirnya mulai memperlambat permintaan dan mengurangi tekanan harga secara lebih luas.
Baca juga: Rupiah Rabu pagi menguat 101 poin
The Fed memulai pertemuan penetapan kebijakan terakhir 2022 pada hari ini. Dengan inflasi yang mulai turun, The Fed diperkirakan akan memperlambat kenaikan suku bunga hingga tahun depan dan diproyeksikan akan mencapai kurang dari 5 persen pada Maret 2023.
Bank sentral diprediksi akan menaikkan suku bunga kebijakan sebesar 50 basis poin ke kisaran 4,25 persen-4,5 persen pada Rabu (15/12), lebih kecil dari kenaikan sebelumnya 75 basis poin.
"Indeks dolar juga bergerak menjauhi titik tertingginya di tahun ini sehingga memberikan peluang penguatan bagi mata uang yang dipasangkan dengan USD termasuk juga rupiah," ujar Revandra.
Pada Selasa (13/12) lalu, rupiah ditutup melemah 29 poin atau 0,19 persen ke posisi Rp15.657 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.628 per dolar AS.
Baca juga: Nilai tukar rupiah melemah seiring pasar tunggu rilis data inflasi konsumen AS
Baca juga: Nilai tukar rupiah menguat di tengah investor pertimbangkan data ekonomi
Berita Lainnya
Bandara di Bali siap sambut wisatawan saat libur Natal
11 December 2024 17:01 WIB
Puluhan rumah di Lebak, Banten alami kerusakan akibat pergerakan tanah
11 December 2024 16:42 WIB
Raja Juli lepasliarkan banteng jawa kembalikan populasinya di Pangandaran
11 December 2024 16:31 WIB
Waka Komisi DPR RI minta KBRI Damaskus pastikan WNI segera dievakuasi
11 December 2024 16:16 WIB
Merek minuman asal China jadi tren, laris manis di Indonesia
11 December 2024 16:11 WIB
Bahlil Indonsia akan buat fasilitas penyimpanan minyak dekat Singapura
11 December 2024 16:04 WIB
Menteri PANRB sebut ASN pindah ke Ibu Kota Nusantara disesuaikan kesiapan instansi
11 December 2024 15:53 WIB
Pelni pastikan keamanan kapal penumpang hadapi Natal dan Tahun Baru 2025
11 December 2024 15:48 WIB