Pekanbaru (ANTARA) - Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) Sinar Mas Agribusiness and Food berhasil meningkatkan produktivitas Koperasi Sawit (Kopsa) Berkat Ridho Bersama yang berlokasi di Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, sebanyak dua kali lipat. Koperasi mitra Sinar Mas Agribusiness and Food ini mampu menghasilkan tandan buah segar (TBS) hingga 23,43 ton/hektare/tahun, dari yang semula sekitar 10 ton/hektare/tahun.
Proses penanaman kembali (replanting) Kopsa Berkat Ridho Bersama berlangsung sejak tahun 2015 dan kini telah mencapai luasan 351,78 hektare.
Peningkatan produksi secara signifikan mulai terlihat pada tahun 2020 dengan jumlah 16,87 ton/hektare, lalu meningkat pada tahun 2021 menjadi 20,44 ton/hektare. Pada November 2022, angka produksi telah melampaui tahun sebelumnya yakni 23,43 ton/hektare. Diperkirakan, pada usia tanaman 10-20 tahun, potensi produksi dapat mencapai 30 ton/hektare/tahun.
Menurut Ketua Kopsa Berkat Ridho Bersama, HMisdan, Program PSR dan pendampingan agronomi intensif yang dilakukan oleh Sinar Mas Agribusiness and Food berperan penting dalam peningkatan produktivitas lahan para petani. “Produktivitas lahan petani yang tergabung dalam program PSR semakin membaik.
"Dulu cara pengelolaan lahan kami tak memenuhi standar agronomi sehingga hasil produksinya pun rendah,” ujar Misdan.
Ia menjelaskan, melalui kemitraan PSR Sinar Mas Agribusiness and Food, petani tidak hanya mendapatkan pendampingan agronomi yang lebih intensif dan produktivitas yang lebih baik, tetapi juga ada jaminan penyerapan hasil panen.
“Penjualan TBS petani terjamin dan harganya pun sesuai standar yang ditetapkan oleh pemerintah. Kami sarankan kepada petani swadaya yang belum bergabung dalam program ini, sebaiknya segeralah bergabung,” ungkapnya.
Hingga saat ini, untuk wilayah Riau, Sinar Mas Agribusiness and Food telah melakukan peremajaan terhadap 2.504,70 hektare perkebunan sawit rakyat dengan menggunakan bibit bersertifikat. CEO Perkebunan Sinar Mas Agribusiness and Food wilayah Riau, Franciscus Costan, mengatakan upaya ini adalah bentuk dukungan perusahaan terhadap program pemerintah.
“PSR merupakan salah satu program strategis nasional yang dicanangkan pemerintah untuk meningkatkan produktivitas tanaman perkebunan kelapa sawit rakyat. Kami turut berupaya menyukseskan program tersebut bersama para mitra kami melalui penyediaan bibit bersertifikat dan berkualitas tinggi, penerapan Good Agricultural Practice (GAP) dan mekanisasi serta transfer teknologi,” ucapnya.
Ia juga mengatakan, peningkatan produktivitas melalui PSR berorientasi pada intensifikasi lahan dan keberlanjutan (sustainability).
"Dengan memanfaatkan perkebunan yang kurang produktif menjadi lebih produktif, kita telah mencegah terjadinya deforestasi untuk pembukaan perkebunan baru. Kita dapat bersama-sama memenuhi permintaan konsumen terhadap produk kelapa sawit dengan cara yang berkelanjutan dan peningkatan produktivitas,” tandasnya.