Din Syamsuddin ajak umat lintas agama bekerja sama bangun peradaban usai pandemi

id Berita hari ini, berita riau antara, berita riau terbaru, Din Syamsuddin

Din Syamsuddin ajak umat lintas agama bekerja sama bangun peradaban usai pandemi

Ketua Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations Din Syamsuddin saat menyampaikan pidato dalam Konferensi Internasional Komunitas Sant'Egidio di Roma, Italia, Selasa (25/10/2022). (ANTARA/Handout/aa.)

Jakarta (ANTARA) - Ketua Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) Din Syamsuddin mengajak seluruh umat lintas agama bekerja sama membangun peradaban dunia baru pasca pandemi COVID-19.

"Kini saatnya, umat berbagai agama perlu mengembangkan kerja sama dalam menanggulangi akibat pandemi, dan membangun peradaban dunia baru pasca pandemi," ujar Din dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Pernyataan itu disampaikan Din Syamsuddin dalam pidatonya pada Konferensi Internasional Komunitas Sant'Egidio di Roma, Italia, Selasa, 25 Oktober 2022.

Konferensi tahunan kali ini mengangkat tema The Cry for Peace/Il Grido della Pace (Jeritan untuk Perdamaian) yang dihadiri 300 peserta dari berbagai umat lintas agama dari berbagai negara.

Konferensi ini juga dihadiri ribuan penggembira anggota Komunitas Sant'Egidio. Sementara dari Indonesia ikut hadir Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Marsudi Masyhudi.

Din Syamsuddin dalam pidatonya mengatakan bahwa pandemi adalah bentuk musibah yang merupakan takdir Ilahi tapi merupakan akibat ulah insani. Ia pun mengutip ayat Al Quran Surah Ar-Rum Ayat 41.

Ia menegaskan bahwa pandemi COVID-19 adalah kejadian luar biasa yang perlu dijadikan pelajaran. Untuk itu, umat berbagai agama harus mengambil hikmah dari musibah, yaitu membangun solidaritas atas dasar persaudaraan kemanusiaan.

Menurutnya, kolaborasi lintas agama adalah suatu keharusan. Karena menurut Guru Besar Politik Islam Global FISIP UIN Jakarta ini tidak ada satu kelompok agama yang bisa mengatasi masalah sendiri, tapi harus dalam bentuk kerja sama.

Kolaborasi lintas agama, kata dia, tak berarti mencampuradukkan keyakinan agama-agama, tapi kolaborasi mengambil bentuk kerja sama kemanusiaan. Sejatinya, agama diturunkan untuk umat manusia dan kemanusiaan.

"Kolaborasi lintas agama bukanlah hal baru. Umat berbagai agama sudah banyak bekerja sama, seperti di Indonesia Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) sudah sering bekerja sama dengan Catholic Relief Service, World Vision (Protestan), Buddha Tzechi, dan lainnya, khususnya dalam penanggulangan bencana alam," demikian Din Syamsuddin.

Baca juga: Din Syamsuddin sebut Partai Pelita sasar pemilih kalangan milenial

Baca juga: Din Syamsuddin: Calon jamaah perlu diyakinkan soal keputusan penundaan haji