Polisi alami kendala ungkap misteri pembunuhan ibu dan anak di Kuansing

id Pembunuhan di Kuansing

Polisi alami kendala ungkap misteri pembunuhan ibu dan anak di Kuansing

Ibu dan anak yang ditemukan tewas di rumahnya di Kuansing. (ANTARA/Ho-Polres Kuansing)

Pekanbaru (ANTARA) - Sebanyak 18 saksi telah diperiksa atas kasus pembunuhan yang menewaskan ibu dan anak di rumahnya di Desa Pasar Baru, Kecamatan Pangean, Kuantan Singingi (Kuansing), Selasa (27/9) sekitar pukul 19.00 WIB.

Kepala Polres Kuansing AKBP Rendra saat dihubungi, Senin, menyatakan 18 saksi tersebut merupakan orang yang menemukan mayat korban, kerabat, rekan kerja, teman dan orang yang sekiranya mengetahui aktivitas korban.

Dijelaskan Rendra, lokasi rumah korban yang berjauhan dengan rumah lain menjadi kendala kepolisian dalam menelusuri pelaku di balik pembunuhan ini.

Selain itu, rumah memang tak jauh dari jalan raya, namun posisinya lebih rendah sehingga yang terlihat hanya atap rumah. Sedangkan di samping dan belakang rumah korban merupakan kebun.

"Kami belum dapat menyimpulkan siapa pelakunya. TKP cukup jauh dengan rumah lain sehingga tak ada saksi yang mendengar teriakkan atau meminta tolong," terangnya kepada ANTARA saat dihubungi via telepon.

Berdasarkan hasil autopsi, disebutkan Rendra, waktu kematian korban diperkirakan sekitar pukul 04.00 hingga 16.00 pada Selasa (27/9).

Sang Ibu Hasnah dan anaknya Suryani meninggal karena kehabisan darah akibat luka sabetan senjata tajam. Didapati luka di leher dan patah tulang ubun-ubun pada Suryani. Sedangkan Hasnah mengalami luka di kepala belakang, leher, tangan dan wajah.

"Diperkirakan luka di tangan korban karena berusaha membela diri dari pelaku," lanjutnya.

Kendala lainnya yang dialami pihaknya ialah tak ada seorang penghuni rumah pun yang dapat jadi saksi hidup. Sedangkan ayah dari keluarga tersebut diketahui masih berada di ruang ICU di Tanah suci dan belum dapat dihubungi.

"Kemungkinan belum tau kabar kematian keluarganya karena tak bisa dihubungi," pungkas Rendra.