Tiga pelaku pencurian dan pembunuhan ibu dan anak di Kuansing ditangkap, ini masing-masing perannya

id Pembunuhan ibu dan anak di Kuansing ,Polres Kuansing

Tiga pelaku pencurian dan pembunuhan ibu dan anak di Kuansing ditangkap, ini masing-masing perannya

Polres Kuansing saat pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak (ANTARA/Ho-Polres Kuansing)

Kuantan Singingi (ANTARA) - Satreskrim Polres Kuansingmeringkus R (29), NS (43) dan A (64) yang merupakan tersangka di balik perampokan sekaligus pembunuhan ibu dan anak di Desa Pasar Baru, Kecamatan Pangean, Kuantan Singingi (Kuansing), Kamis (6/10).

Kapolres Kuansing AKBP Rendra saat dihubungi dari Pekanbaru, Sabtu, menjelaskan awalnya R berniat mencuri di rumah tersebut karena ada hutang yang harus dibayarkan. Hal tersebut ia ceritakan ke NS yang merupakan tantenya dan ia bersedia membantu.

NS pun membantu rencana pencurian tersebut dengan mengantarkan R ke rumah korban dan langsung pulang. R mengendap-endap mengawasi rumah, menunggu hingga lampu dimatikan yang menandakan penghuni rumah telah tidur.

"R ini masuk dari jendela belakang yang bisa digeser. Awalnya ia mau mengambil gelang Suryani yang tengah tidur, namun tiba-tiba korban terbangun," terang Rendra saat dihubungi via telepon.

Merasa terdesak, R kemudian berlari ke dapur mengambil kapak yang ada di sana kemudian mengayunkanke Suryani dan ibunya, Hasnah. Akibat penganiayaan tersebut, kedua korban pun terluka dan tewas kehabisan darah.

Sedangkan R masih melancarkan aksinya mengambil perhiasan-perhiasan serta uang tunai Rp6 juta yang disembunyikan di balik kasur.

"Setelah membunuh dan mengambil harta dari rumah tersebut, pelaku melarikan diri dengan motor korban dari pintu depan," lanjut Rendra.

Gempar dengan ditemukannya Hasnah dan Suryani dalam keadaan tak bernyawa, R pun merasa takut perbuatannya terbongkar. Ia kemudian menguburkan handphone yang diambilnya dari rumah tersebut di sebuah kebun.

Diterangkan Rendra, pelaku lain berinisial A yang mengetahui kejadian tersebut menyatakan ia yang akan menghilangkan bukti handphone itu. A pun membakar dan menghancurkan salah satu handphone hasil curian, sedangkan satu handphone lagi dibuangnya ke sungai.

Sedangkan barang bukti sepeda motor yang dilarikan R telah dibuang ke Sungai Batang Kuantan dari atas Jembatan Benai.

"Berdasarkan pengakuan pelaku, untuk perhiasan yang diambil telah dijual ke seorang supir yang bahkan tak mereka kenali. Untuk barang bukti sepeda motor telah berhasil kami keluarkan dari sungai," tuturnya.

Ironinya lagi, dikatakan Rendra, hingga kini ayah dari keluarga tersebut belum dapat dihubungi karena masih berada di ruang ICU di Tanah Suci.

"Kata rekannya yang juga pergi umroh mengatakan Pak Hatta masih tak sadarkan diri di ICU. Ia belum tau kejadian ini," pungkas Rendra.