Penduduk miskin ekstrim di Meranti tersebar di tiga kecamatan

id Bapeddalitbang Meranti ,Penduduk miskin ekstrem di Meranti ,Penduduk miskin di Riau

Penduduk miskin ekstrim di Meranti tersebar di tiga kecamatan

Penduduk di Kabupaten Kepulauan Meranti ketika menerima bantuan dari polisi, beberapa waktu lalu. (ANTARA/dok)

Selatpanjang (ANTARA) - Tiga dari sembilan kecamatan di Kabupaten Kepulauan Meranti ditetapkan sebagai wilayah dengan penduduk termiskin kategori ekstrim.

Menurut data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), tiga kecamatan itu diantaranya Kecamatan Tebingtinggi, Rangsang Pesisir dan Pulau Merbau. Kecamatan Tebingtinggi menduduki peringkat pertama dengan penduduk termiskin yaitu 4.944 keluarga dan 18.443 orang (per individu).

Kemudian peringkat kedua di Kecamatan Rangsang Pesisir sebanyak 2.486 keluarga dan 8.581 orang, dan yang ketiga di Kecamatan Pulau Merbau sebanyak 2.069 keluarga dan 8.162 orang.

Plt Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kepulauan Meranti, Sakinul Wadi mengatakan data tersebut merupakan data terbaru dari TNP2K terhadap kondisi kemiskinan di Kepulauan Meranti.

"Di Provinsi Riau, Meranti ditetapkan sebagai lokus kemiskinan ekstrem pada Tahun 2022 bersama Kabupaten Rokan Hulu (Rohul). Target Nasional pada Tahun 2024, agar kemiskinan kategori ekstrem bisa dituntaskan," kata Sakinul Wadi, Rabu.

Sekretaris Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) itu menyebutkan, pihaknya saat ini sedang menyiapkan data by name by address individu dan keluarga miskin. Data itu nantinya berpedoman pada data yang sudah dirilis TNP2K untuk mendukung penanggulangan secara nasional.

Selain itu, katanya, dengan meningkatkan koordinasi bersama seluruh OPD agar seluruh program di masing-masing OPD bisa menyasar dalam pengentasan kemiskinan.

"Kita juga berkoordinasi dengan OPD terkait dan menyusun kebijakan serta rencana aksi daerah percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PKE) yang dirumuskan dalam perencanaan program dan kegiatan intervensi penanggulangan kemiskinan ekstrem di opd terkait," jelasnya.

Lebih jauh, ditegaskan Sakinul Wadi bahwa rencana aksi melalui program di seluruh OPD tidak hanya pada tahun ini saja. Tetapi juga bisa dimaksimalkan sampai Tahun 2024 sesuai target nasional.

"Mudah-mudahan melalui kerjasama dan komitmen bersama dengan seluruh OPD dan pihak Pemerintah Provinsi dan Pusat bisa menuntaskan masalah kemiskinan ekstrem di Meranti secara menyeluruh sampai dengan 2024," tambahnya.