Pekanbaru, 9/10 (antarariau.com) - Pemprov Riau akan segera mencairkan dana anggaran untuk Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk pelaksanaan Pilkada Gubernur Riau 2013.
"Pencairan tahan dua sedang dalam proses, dalam waktu dekat ini," kata Kepala Biro Keuangan Setdaprov Riau, Jonli, di Pekanbaru.
Ia mengatakan, Bawaslu Riau mendapat alokasi anggaran Rp10 miliar untuk Pilkada Gubernur dari APBD murni tahun ini. Namun, hingga pemungutan suara putaran dua selesai, baru setengah dari anggaran yang telah dicairkan.
"Pertanggungjawaban baru kemarin dimasukkan oleh Bawaslu," katanya.
Sedangkan, mengenai usulan penambahan anggaran dari Bawaslu, Jonli mengatakan belum bisa memastikannya.
"Penambahan anggaran, kita harus tunggu APBD Perubahan disahkan. Itu bukan wewenang saya," katanya.
Pemprov Riau mengalokasikan dana hibah untuk Bawaslu Riau pada penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Riau sebesar Rp10 miliar di APBD 2013. Jumlah itu, jauh dari usulan Bawaslu yang meminta sekitar Rp70 miliar untuk penguatan lembaga dan pelaksanaan fungsi supervisi lembaga negara itu di Pilkada Riau.
Ketua Bawaslu Riau Edi Syarifuddin sempat mengatakan anggaran yang ada tidak cukup untuk pelaksanaan supervisi Pilkada Riau untuk dua putaran. Karena itu, pihaknya tidak berani memerintahkan Panwaslu hingga pengawas pemilu kelurahan untuk melakukan tugas pengawasan karena kendala dana operasional.
Mengenai keterlambatan pertanggungjawaban, Edi mengatakan hal itu akibat terlalu mepetnya waktu antara pencairan tahap pertama dengan kebutuhan anggaran selanjutnya. Ia mengatakan pencairan tahap pertama dari Biro Keuangan Riau baru direalisasikan pertengahan Juni lalu.
Selain itu, Edi mengaku sulit untuk membuat pertanggungjawaban dalam waktu singkat karena Bawaslu kekurangan sumber daya manusia di sekretariat.
"Kami hanya memiliki empat tenaga sekretariat. Kami minta ditambah tenaga sekretariat, namun hingga sekarang tidak pernah dipenuhi," katanya.