Jakarta (ANTARA) - Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, menyebut kunjungan Presiden Joko Widodo ke Tokyo menjadi momentum untuk mempererat relasi kedua negara.
"Kami akan menjadikan kunjungan Presiden Joko Widodo ini sebagai momentum untuk mempererat hubungan Jepang dan Indonesia, mengingat kita akan memperingati 65 tahun hubungan diplomatik dan 50 tahun persahabatan dan kerja sama Jepang-ASEAN pada tahun depan," kata dia, dalam keterangan pers bersama di Kantor PM Jepang di Tokyo, Rabu.
Mengawali agenda kerja di Tokyo, Jokowi melakukan pertemuan dengan dia di Kantor PM Jepang. "Bersama dengan Indonesia, Jepang akan berkontribusi untuk perdamaian dan kestabilan dunia," kata dia.
Menurut dia, Jokowi juga telah menyepakati untuk mencabut semua pembatasan impor produk makanan dari Jepang.
"Semua dicabut, yang sebelumnya diberlakukan setelah gempa besar Timur Jepang, semua sudah dicabut. Hal itu yang sangat menyemangatkan masyarakat yang terkena bencana dan saya sangat menyambut baik hal tersebut," kata Kishida, sebagaimana dipancarluaskan dari media sosial Reuters yang dipantau di Jakarta.
Ia juga mengatakan Jepang akan terus mendukung upaya Indonesia dalam keketuaan G20 menuju kesuksesan KTT G20 di bali.
"Dalam working lunch setelah konferensi pers bersama ini, kami akan mendiskusikan situasi di kawasan dan kerja sama internasional. Pembahasan situasi di kawasan antara lain agresi Rusia ke Ukraina, Laut Tiongkok Timur dan Selatan, kebijakan terhadap Korea Utara seperti isu nuklir, rudal, dan isu penculikan, serta situasi di Myanmar. Pembahasan kerja sama internasional antara lain pelucutan senjata dan nonproliferasi nuklir serta peningkatan fungsi PBB," kata dia.
Sedangkan Jokowi secara khusus meminta agar Jepang dapat memberikan dukungan penurunan tarif untuk beberapa produk, antara lain tuna, pisang, dan nanas dan akses pasar untuk produk mangga.
Dalam bidang investasi, Presiden Jokowi menyambut baik sejumlah investasi baru Jepang di Indonesia, dan menghargai proyek-proyek yang diselesaikan tepat waktu, dan juga mengundang investasi baru Jepang lain di berbagai bidang.
"Beberapa proyek strategis yang saya sampaikan agar dipercepat penyelesaiannya, antara lain MRT Jakarta Utara-Selatan Fase II dan Timur-Barat Fase I, Kawasan Industri Papua Barat, perluasan Pelabuhan Patimban, dan Jalan Tol Akses Patimban, dan kami juga membahas komitmen kerja sama bagi kelanjutan Proyek Gas Masela," kata dia.
Jokowi juga mendorong dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi baru Jepang untuk mendukung beberapa proyek strategis Indonesia, terutama untuk hilirisasi komoditas alam, pengembangan mobil dan motor listrik, serta sektor kesehatan dan pangan.
"Secara khusus saya mengajak Jepang untuk mendukung percepatan pencapaian target Nett Zero Emission Indonesia melalui advokasi teknologi inovatif seperti teknologi hidrogen dan amonia," kata dia.
Baca juga: Indonesia dan Jepang sepakat perkuat kerja sama bidang maritim hingga energi
Baca juga: Presiden Jokowi dan Ibu Iriana bertolak kunjungan kerja ke China, Jepang, dan Korsel
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB