Selatpanjang (ANTARA) - Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil mengingatkan penurunan angka stunting merupakan hal penting yang menjadi amanat pemerintah pusat, dan kepentingan nasional untuk pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia ke depannya.
"Stunting ini taruhannya terlalu besar kalau kita abaikan, dan dampaknya jangka panjang. Sehingga kita tidak bisa mengukur dalam jangka waktu yang seketika dalam penanganannya," ujar Bupati Adil di Selatpanjang, Kamis.
Ia mengatakan dalam penanganan stunting ini harus melihat banyak aspek, seperti kesehatan, keluarga, maupun perilaku. Artinya, pengentasan stunting harus dilakukan secara terpadu serta butuh komitmen kuat dari semua stakeholder.
"Karena tanpa komitmen dan kemauan yang kuat untuk menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman stunting, maka gerakan kita hari ini pastinya sia-sia, dan dapat dipastikan kegiatan kita hanya sebatas semboyan, tapi miskin gerakan," tegasnya.
Ia meminta seluruh stakeholder terkait untuk bersama-sama mendukung program kerja pemerintah dalam penurunan angka stunting di Meranti. Dia mengingatkan pentingnya keakuratan dan keterpaduan data dalam sistem pelaporan, sehingga tidak ada kekeliruan dalam analisis data dan permasalahan sebagai dasar perencanaan intervensi.
"Jika ada perangkat daerah, kecamatan, desa dan kelurahan maupun pihak swasta yang tidak bersedia mendukung program dan strategi yang telah kita susun, segera lapor dan akan kita berikan tindakan sesuai aturan yang berlaku," tegas Bupati Adil.
Sementara Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting, Asmar menjelaskan bahaya stunting sangat berdampak besar pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Untuk itu, perlu ada penanganan yang serius dengan memberikan asupan gizi pada ibu hamil dan anak baduta (bawah 2 tahun) serta menjaga lingkungan agar tetap bersih.
"Kita memiliki tanggung jawab untuk mengkoordinasikan, mensinergikan dan mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting secara efektif, konvergen dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor di lingkup Pemkab Meranti," ujar Asmar.
Guna menjalankan tugas dan fungsi tersebut, ujar dia, dilaksanakan forum rekonsiliasi penurunan stunting sebagai tindak lanjut atas apa yang telah dilakukan sebelumnya. Agar dukungan daerah terhadap target nasional, dalam penurunan prevalensi stunting tahun 2024 sebesar 14 persen dapat tercapai.
"Untuk tahun 2022 Kabupaten Kepulauan Meranti telah menetapkan sebanyak 25 desa yang menjadi lokasi fokus pencegahan dan penanggulangan stunting. Berbagai upaya sedang berjalan secara terpadu, mencakup intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif," jelas Wakil Bupati Kepulauan Meranti itu.
Berita Lainnya
Bupati Rezita harap ada penurunan angka stunting di Inhu
29 April 2024 18:41 WIB
BRIN ciptakan inovasi pangan lokal untuk percepat penurunan angka stunting di Indonesia
14 October 2022 16:14 WIB
Bupati apresiasi penurunan angka stunting di Inhil
29 July 2022 17:17 WIB
Kunjungan ke Puskesmas Sapat, Dinkes Riau target turunkan stunting 14 persen
17 June 2022 18:15 WIB
Kolaborasi dengan RAPP, Sungai Mandau percepat penurunan angka stunting
12 March 2021 11:26 WIB
Upaya mempercepat penurunan angka "stunting" terhambat semasa pandemi COVID-19
27 November 2020 11:58 WIB
Bunda PAUD di Meranti roadshow berantas stunting
14 August 2024 14:42 WIB
Pemkab Meranti minta instansi terkait segera tuntaskan kasus stunting
12 July 2024 15:23 WIB