Tembilahan (ANTARA) - Bupati Indragiri Hilir Muhammad Wardan mengaku bangga dengan penurunan angka persentase stunting di Kabupaten Inhil dari 6,59% pada Februari 2020 menjadi 3,15% pada Desember 2021.
“Hampir seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh stakeholder yang ada saat ini memprioritaskan pada program penanganan stunting dan memutus mata rantai kemiskinan,” cap Bupati Wardan, Jumat.
Ia berharap kepada kader posyandu sebagai agen perubahan agar dapat melakukan penguatan pemantauan, sehingga mempercepat penurunan stunting.
Ia juga meminta kepada puskesmas agar mampu memfasilitasi kesehatan di posyandu dan meningkatkan pengetahuan kadernya.
Ketua TP PKK Inhil Zulaikhah yang juga merupakan ketua Gerakan Satu Hati (GSH) Kabupaten Inhil memaparkan sejumlah upaya yang telah dilakukan TP-PKK Inhil dalam pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Inhil, salah satunya seperti yang dilakukan belum lama ini adalah pertemuan lintas program dan sektor dalam penguatan pemantauan tumbuh kembang balita dalam rangka percepatan penurunan stunting.
Pertemuan lintas program yang diikuti oleh 60 peserta dari jajaran Dinas Kesehatan, Puskesmas dan kader posyandu se kabupaten Inhil itu bertujuan memberikan informasi, pemahaman dan pengetahuan serta kerja sama lintas sektor mengenai pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Inhil.
Pencegahan dan penanggulangan stunting juga dilakukan melalui penguatan serta pemantauan tumbuh kembang balita melalui gerakan Satu Hati dengan cara sosialisasi ASI eksklusif.
Zulaikhah menambahkan, dampak dari stunting menyebabkan anak menjadi mudah sakit, kemampuan motorik rendah, kemampuan bersaing rendah, gangguan kesehatan, dan produktifitas rendah.
Bupati apresiasi penurunan angka stunting di Inhil
Bupati Indragiri Hilir Muhammad Wardan. (ANTARA/
