Rengat (ANTARA) - Bupati Indragiri HuluRezita Meylani Yopi menghadiri acara rembuk stunting tahun 2024 di Ruang Yopi Arianto Kantor Bupati Inhu, Senin, untuk meningkatkan peran serta multi sektor dalam intervensi spesifik percepatan penurunan stunting.
Bupati Inhu Rezita Meylani Yopi dalam kesempatan itu mengatakan, melalui rembuk stunting akan semakin menambah wawasan dan semangat kepada Pemda bersama-sama dengan seluruh stakeholder untuk menurunkan angka stunting.
"Saya menekankan, harus disadari bahwa secara nasional pemerintah telah menetapkan target pada tahun 2024 angka penurunan stunting yakni 14 persen," katanya.
Berdasarkan pendataan yang dilaksanakan oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI pada 2022 Prevalensi Stunting di Indragiri Hulu sebesar 16,7 persen.
Oleh karena itu, ia mengajak semua stakeholder agar saling berkontribusi dan terus menguatkan kemitraan untuk mewujudkan Inhu bebas stunting.
"Dengan harapan, output dari rembuk stunting dapat melahirkan komitmen bersama terhadap percepatan penurunan stunting Indragiri Hulu," harapannya.
Khususnya pada 15 desa/kelurahan yang menjadi lokus pada 2024 dan 15 desa/kelurahan yang menjadi lokus prioritas percepatan penurunan stunting.
Sedangkan, Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Said Masri menyebutkan sesuai dengan Perpres Nomor 72 tahun 2021 telah menetapkan lima pilar strategi nasional percepatan penurunan stunting.
Tentunya, yang menjadi acuan bagi seluruh pemangku kepentingan baik di pusat maupun daerah.
Lima pilar dimaksud yakni peningkatan komitmen dan visi pemerintah, peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat.
Juga peningkatan konvergensi intervensi spesifik dan intervensi sensitif, peningkatan ketahanan pangan dan gizi, serta penguatan dan pengembangan sistem data, informasi riset dan inovasi.
Ia juga menyampaikan ucapan selamat kepada Inhu yang telah berhasil menurunkan angka stunting berdasarkan hasil survei kesehatan Indonesia pada 2023.