Pekanbaru, 26/9 (antarariau.com) - DPRD Provinsi Riau menyatakan para guru honorer SD dan SMP di sejumlah wilayah hanya menerima gaji sekitar Rp500 ribu per bulan sehingga mereka harus berjuang untuk mencari tambahan.
"Ini kan memprihatinkan, para guru honorer menerima hanya kurang dari Upah Minimum Kota (UMK)," kata Ketua Komisi D DPRD Riau Bagus Santoso di Pekanbaru, Kamis.
Dia mengatakan pihaknya banyak menerima infomrasi dari para guru honorer dan bahkan ada yang langsung datang memberi kabar menyangkut upah yang mereka terima.
Bagus mengatakan dengan upah yang sebesar itu tentunya untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga tidak mencukupi apalagi telah memiliki anak yang sudah sekolah.
Pihaknya berupaya untuk mendengarkan jeritan hati para guru honorer tersebut dan berupaya memperjuangkan agar diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
Bahkan diantara guru honorer itu ada yang mengabdi lebih dari 15 tahun tapi nasib mereka seolah terabaikan oleh pemerintah daerah.
Padahal para guru itu telah berjuang bertahun-tahun demi meningkatkan pendidikan di Provinsi Riau, tapi nasib mereka tidak diperhatikan.
Sementara itu, Zulkarnain Nurdin, rekan satu komisi dengan Bagus mempertanyakan dana APBN dan APBD sebesar 20 persen yang dialokasikan untuk pendidikan menyebabkan para guru dengan kondisi memprihatinkan.
Seharusnya, dengan alokasi dana 20 persen untuk pendidikan itu sudah mencakup untuk kesejahteraan guru bukan malah sebaliknya.
Zulkarnain menambahkan pihaknya prihatin yang mendalam bila mendengar keluhan para guru honorer tapi untuk pengangkatan menjadi PNS tentunya merupakan kewenangan pemerintah pusat.