Pulau Punjung (ANTARA) - Sebanyak 30 pegiat seni budaya dari Sumatera Barat, Riau dan Jambi berkesempatan belajar silat bersama maestro Silek Pingian, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat,Zainir Dato Mangku sebagai bagian dari program Belajar Bersama Maestro.
“Belajar Bersama Maestro merupakan program pembelajaran diikuti pegiat seni budaya muda untuk belajar dengan tokoh seni budaya yang memiliki pengetahuan, pengalaman, wawasan, dan keterampilan," kata Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek Judi Wahjudin, di Pulau Punjung, Jumat.
Menurut dia salah satu tempat penyelenggaraan belajar bersama maestro tahun ini dilaksanakan di Kabupaten Dharmasraya dengan OPK Silek Pingian dan maestro Zainir Dato Mangku yang merupakan keturunan guru keempat atau pemimpin generasi keempat dari Perguruan Silek Pingian Rantau Batanghari.
"Kegiatan ini diharapkan menjadi simpul utama dalam penyebaran, pertukaran nilai dan pengetahuan serta ajang pembelajaran bagi sumber daya manusia kebudayaan, sehingga menjadi pelopor dalam upaya pemajuan kebudayaan," kata dia.
Penyelenggaraan kegiatan belajar bersama maestro dilaksanakan pada 1-7 Juli 2022 bertempat di Laman Tuo Silek Pingian, Jalan Lama Sungai Dareh Jorong Koto Gadang, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya.
Peserta belajar bersama maestro Silek Pingian berjumlah 30 orang dengan usia rata-rata 25 tahun.
Semua peserta merupakan anggota dari Silek Pingian Rantau Batanghari yang berasal dari berbagai daerah di luar Sumatera Barat, seperti Kabupaten Kuansing, Provinsi Riau dan juga Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.
Pada akhir pelaksanaan kegiatan seluruh peserta akan membuat dramaturgi tentang perjalanan menjadi seorang murid mulai dari membantai limau sebagai syarat masuk sasaran, menerima gerak, hingga ujian hingga masuk ke dalam hutan.
Silek Pingian merupakan salah satu jenis silat di Indonesia yang memiliki sejarah panjang dimulai dari pria yang bernama Duli, seorang pemuda Sungai Dareh yang merantau ke Malaysia pada tahun 1890.
Disana ia belajar silat yang berazaskan agama Islam. Kemudian pada 1901, pulang ke kampung halamannya untuk mengajarkan silat.
Ia kemudian membuat Perguruan Silek Pingian Rantau Batanghari. Hingga sekarang perguruan tersebut bertahan dan sekarang dipimpin oleh generasi keempat, yaitu Zainir Dato Mangku.
Perguruan Silek Pingian Rantau Batanghari memiliki tiga aspek pembelajaran, yaitu bela diri, pengobatan tradisional, dan tasawuf. Pada kegiatan kali ini akan berfokus pada salah satu dari tiga aspek pembelajaran, yaitu bela diri.
Lebih dari 100 tahun berdiri, Perguruan Silek Pingian Rantau Batanghari memiliki murid hingga 2.000 orang yang tersebar di berbagai daerah di Sumatera Barat hingga Jambi dan Riau.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pegiat seni Sumbar, Riau dan Jambi belajar Silek Pingian
Berita Lainnya
Mendikbud: Program "Belajar Bersama Maestro" Sebagai Kaderisasi
23 September 2015 2:33 WIB
Menteri Kebudayaan Fadli Zon upayakan pencak silat masuk kurikulum sekolah
13 December 2024 14:18 WIB
Pawai Ta'aruf MTQ Inhu dimeriahkan dengan pencak silat
18 September 2024 14:28 WIB
Siak sabet juara umum pencak silat Popda VI Riau
05 July 2024 7:21 WIB
Rombongan ondel-ondel dan atraksi pencak silat ramaikan Fete de la Musique di Berlin
22 June 2024 10:25 WIB
MTsS Luki binaan UPZ Semen Padang, raih 2 emas, 4 perak kejuaraan silat di Payakumbuh
25 January 2024 10:40 WIB
Bayu Reswandha aktor musikal "Beranak dalam Kubur" pelajari silat dalam waktu singkat
03 November 2023 14:22 WIB
Silat Sakato Semen Padang Juara Umum I Kejurnas Pencak Silat UIN Sjech M Djamil Djambek
19 October 2023 14:07 WIB