London (ANTARA) - Rusia pada Kamis (30/6) mengatakan bahwa pihaknya telah memanggil duta besar Inggris untuk memprotes keras pernyataan "menyinggung" dari pemerintah Inggris, termasuk tentang dugaan ancaman Rusia akan menggunakan senjata nuklir.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan protes keras telah disampaikan kepada Duta Besar Deborah Bronnert atas "pernyataan yang terus terang tidak sopan dari kepemimpinan Inggris mengenai Rusia, pemimpin dan perwakilan resmi pihak berwenang, serta rakyat Rusia".
Pernyataan Kemenlu Rusia itu menyebutkan bahwa Bronnert diberikan memorandum yang menyatakan bahwa "retorika ofensif dari perwakilan otoritas Inggris tidak dapat diterima. Dalam masyarakat yang sopan, meminta maaf atas pernyataan seperti itu merupakan suatu kebiasaan."
Kementerian itu mengatakan Rusia telah mengatakan kepada Bronnert bahwa pihaknya keberatan dengan pernyataan Inggris yang berisi "informasi yang sengaja bersifat salah, khususnya tentang dugaan 'ancaman Rusia akan menggunakan senjata nuklir'".
Sejauh ini masih belum jelas pernyataan spesifik apa dari pemerintah Inggris yang dirujuk dalam pernyataan kementerian luar negeri Rusia itu.
Inggris telah menyuarakan dukungan kuat untuk Ukraina dalam perangnya dengan Rusia dan menyediakan senjata bagi Ukraina. Langkah itu membuat Inggris sering menjadi sasaran kritik Kremlin.
Baca juga: Pertama sejak Perang Dingin, diperkirakan senjata nuklir global akan bertambah lagi
Baca juga: NASA tunjuk tiga perusahaan untuk desain sistem tenaga nuklir untuk di bulan
Sumber: Reuters
Berita Lainnya
Erick Thohir ajak masyarakat doakan Garuda Muda lolos ke Olimpiade Paris
02 May 2024 17:02 WIB
Warga Malaysia ini masuk Indonesia secara ilegal, ini yang dilakukan Kemenkumham Riau
02 May 2024 16:58 WIB
BMKG sebut gelombang panas Asia tidak terdampak di Indonesia
02 May 2024 16:45 WIB
Mendag Zulkifli Hasan minta importir percepat suplai untuk tekan harga gula
02 May 2024 16:40 WIB
BPS catat inflasi pada Lebaran 2024 lebih rendah dari tahun-tahun lalu
02 May 2024 16:30 WIB
Program Kartu Prakerja raih penghargaan Wenhui Awards dari UNESCO
02 May 2024 16:15 WIB
Puan Maharani ajak dukung kemajuan ekosistem pendidikan pada Hardiknas 2024
02 May 2024 15:54 WIB
ADB dorong pemerintah di Asia dan Pasifik dukung kesejahteraan penduduk lanjut usia
02 May 2024 15:32 WIB