Jakarta (ANTARA) - Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III mengakui larangan mendarat pesawat berbadan lebar kapasitas sekitar 314 sampai 452 penumpang di Bandar Udara Internasional Juanda Sidoarjo, Jatim, murni karena pembatasan landasan, sebab masih dalam proses perbaikan.
"Memang dibilang larangan, karena kami sedang membatasi beban terhadap landasannya. Jadi landasan yang sedang kami perbaiki dan lakukan perawatan perlu dijaga, sehingga pesawat berbadan besar kami kurangi bebannya," kata Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III, M Mauludin di Surabaya, Kamis.
Mauludin dalam "Workshop Penyelenggaraan Penerbangan Yang Aman dan Selamat" yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim itu mengatakan, pembatasan pesawat berbadan besar dari luar negeri itu juga karena bersamaan dengan musim Haji 2022.
"Setelah musim haji ini rampung, kami akan evaluasi lagi kondisi landasan, apakah pesawat berbadan besar bisa mendarat lagi. Dan itu akan kami lihat dalam dua pekan ke depan. Lalu kami akan optimalisasikan lagi," kata Mauludin.
Ia menargetkan, perbaikan dan perawatan landasan di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo rampung secara keseluruhan pada Juli 2023, sehingga tidak ada larangan atau pembatasan lagi.
"Untuk saat ini, kami mengutamakan haji dulu, baru nanti bergantian untuk pesawat berbadan besar lainnya," katanya.
Sebelumnya, Ketua Kamar dagang dan industri (Kadin) Jatim, Adik Dwi Putranto meminta Kementerian Perhubungan menambah penerbangan (flight) luar negeri dari dan ke Surabaya menggunakan pesawat berbadan kecil atau narrow body kapasitas maksimal 200 orang.
"Langkah sangat mendesak mengingat adanya informasi larangan itu, sebab kami mendapatkan aduan dari sejumlah pebisnis dan pengusaha yang tergabung dalam asosiasi anggota Kadin Jatim," kata Adik saat ditemui di Surabaya.
Adik mengaku, hanya ingin masalah ini tidak berpengaruh pada ekonomi dan pariwisata Jatim, karena saat telah berupaya membangkitkan ekonomi pascapandemi COVID-19.
"Kami khawatir jika kondisi ini dibiarkan berlarut akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Jatim, utamanya pariwisata, sebab jumlah wisatawan manca negara yang masuk Jatim sudah mulai membaik dan menanjak naik," katanya.
Data Badan Pusat Statistik Jatim menunjukkan, pada bulan April 2022 kunjungan wisman ke Jawa Timur melalui pintu masuk Juanda sebanyak 1.468 kunjungan. Kondisi itu, mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi pada bulan Maret 2022 yang hanya sebanyak 57 wisman.
Baca juga: 150 ribu orang lebih penumpang bepergian via Bandara Juanda dalam sepekan
Baca juga: Lion Air Tergelincir Keluar Lintasan, Bandara Juanda Untuk Sementara Ditutup
Berita Lainnya
Sukacita perayaan Natal karyawan PTPN IV Regional III
12 December 2024 14:38 WIB
Ganda campuran Dejan/Gloria tak bisa keluar dari tekanan di pertandingan kedua WTF
12 December 2024 14:32 WIB
KSAU perintahkan seluruh lanud ikut sukseskan program makan bergizi
12 December 2024 13:48 WIB
Pemerintah berencana akan bangun rumah susun di lokasi kebakaran Kemayoran
12 December 2024 13:36 WIB
Aturan jam malam di Damaskus dicabut, PM interim Suriah imbau pengungsi pulang
12 December 2024 12:50 WIB
BPBD Natuna mulai petakan wilayah terdampak bencana hidrometeorologi basah
12 December 2024 12:38 WIB
Kurangi sampah plastik: Foopak dan Bluedoors perkenalkan kemasan kopi Biodegradable
12 December 2024 11:41 WIB
Ketua MPR sebut Prabowo Subianto bertekad bangun sektor ekonomi kerakyatan
12 December 2024 11:17 WIB