KNEKS dorong Pemrov Riau kembangkan lebih banyak lagi keuangan syariah

id KNEKS

KNEKS dorong Pemrov Riau kembangkan lebih banyak lagi keuangan syariah

Sutan Emir Hidayat Direktur Infrastruktur Ekosistim Syariah, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Jakarta, bersama Dirut BRK Andi Buchari, di Menara Dang Merdu, Pekanbaru. (ANTARA/Frislidia).

Kota Pekanbaru (ANTARA) - Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Pusat, Sutan Emir Hidayat, mengatakan pihaknya akan terus mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk lebih banyak lagi mengembangkan keuangan syariah.

"Kita dorong lebih banyak lagi pengembangan keuangan syariah di Provinsi Riau, karena aksi nyata pengembangan keuangan syariah ditandai dengan banyaknya Gubernur Riau menerima anugerah syariah pada 2022," kata Sutan Emir Hidayat dalam keterangannya di Pekanbaru, Rabu.

Dia mengatakan anugerah tersebut diterima Gubernur Syamsuar dalam kategori keuangan syariah berkaitan dengan antara lain rencana konversi Bank Riau Kepri (BRK) konvensional ke BRK Syariah yang memiliki pangsa pasar 30 persen, tertinggi pada Unit Usaha Strategis (UUS) Syariah di Indonesia.

"Bahkan pantas didorong untuk mengembangkan keuangan syariah juga terkait Riau telah memenangkan penghargaan ekonomi hijau dan pembangunan berkelanjutan, terbukti dengan Program Riau Hijau," kata Sutan Emir.

Program Riau Hijau Gubernur RiauSyamsuar tersebut, katanya, sesuai ekonomi syariah ke depan dan lingkungan hijau terjaga. Karenanya Riau bisa menjadi "arus baru" ekonomi syariah, apalagi dengan telah digodoknya rancangan peraturan gubernur tentang ekonomi syariah, pembentukan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Syariah.

Jadi, lanjutnya,Pemprov Riau jangan fobia untuk lebih banyak lagi mengembangkan keuangan syariah, karena sudah menjadi fenomena global dan sudah bersifat universal. Di Australia, Brazil, dan Inggris, kata dia, tinggi animo pemegang saham muslim dan non-muslim untuk menginvestasikan modal mereka di bank-bank syariah.

"Kenapa? Karena mereka tidak khawatir lagi jika pembiayaan syariah diberikan untuk usaha-usaha yang baik bukan untuk usaha perjudian, usaha dagang minuman beralkohol, judi/kasino atau bukan untuk pabrik rokok," katanya.

Keberadaan keuangan syariah, katanya, akan menjadi sejalan lagi jika Gubernur Riau mengembangkan Zona Kuliner Halal Aman dan Sehat (KHAS) bersamaan dengan animo wisatawan seperti dari Malaysia yang cenderung lebih memilih makanan yang telah memiliki sertifikasi halal.

Untuk kuliner yang sudah memiliki Zona KHAS adadi JalanRasuna Said Jakarta, Los Lambuang, Sumbar, di Payakumbuh Sumbar, dan dan di Kota Pekanbaru yakni di kawasan Jalan Arifin Ahmad.