Pasir Pengaraian (ANTARA) - Rokan Hulu merupakan kabupaten yang memiliki banyak aset tersembunyi, mulai dari sumber daya alamnya, tempat wisata, bahkan pelabuhan udara. Bandar Udara Tuanku Tambusai menjadi salah satu tempat penting yang memiliki potensi besar di Kabupaten Rokan Hulu sebab dapat menjadi salah satu katalis penggerak roda perekonomian daerah.
Bandara Tuanku Tambusai memiliki sejarah panjang setelah diresmikan Presiden Republik Indonesia HM Soeharto pada 1982 lalu. Melalui berbagai renovasi, hingga saat ini bandara tersebut masih beroperasikhususnya di akhir pekan dengan penerbangan perintis rute Pasir Pengaraian-Batam pulang pergi (PP).
Terkait pengelolaannya, Kepala Sub Seksi Teknik Operasi Keamanan dan Pelayanan Darurat Bandara Tuanku Tambusai Suwito, menyambut hangat kedatangan tim KP2KP Pasir Pangaraian dalam rangka koordinasi sekaligus dialog terkait aspek perpajakan di bandar udara.
"Dengan jumlah total 40 pegawai, mungkin memang terlihat banyak, namun sebenarnya SDM saat ini masih kurang apabila mengacu pada SOP yang berlaku. Saat ini bandara beroperasi pada Jumat-Minggu, namun syukurnya beberapa bulan terakhir permintaan selalu penuh bahkan ada waiting list(daftar tunggu)," tutur Suwito dalam pertemuan yang berlangsung Senin (30/5).
Diakui Suwito, Kementerian Perhubungan melihat adanya potensi besar ke depan jika antusias masyarakat terhadap penerbangan di Rokan Hulu terus meningkat. Titik pentingnya ialah jika pesawat Wings (komersil) dengan 45 kursi bersedia beroperasi di sini maka pemesanan pun dapat dilakukan melalui platform online.
"Jika itu terjadi maka dipastikan bandara ini akan dapat berkembang lebih pesat lagi," katanya.
Perlu diketahui bahwa terdapat dua jenis subsidi dalam bidang penerbangan, yakni subsidi avtur dan tiket pesawat, karena fasilitas pengisian bahan bakar di bandara ini belum tersedia, maka peran pemerintah di sini ialah mensubsidi tiket pesawat (maskapai Susi Air) sehingga tarif yang dijual 50 persen lebih murah.
Dari aspek penerimaan negara, bandara kebanggaan Rokan Hulu ini berkontribusi pada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) melalui biaya airport tax serta landing charge yang langsung disetorkan ke rekening kas negara.
Suwito menambahkan, masih terdapat potensi PNBP lainnya seperti biaya penginapan pesawat/maintainance, namun di bandara ini fasilitas tersebut belum tersedia. Untuk penunjang kegiatan bandara seperti penjualan tiket pesawat dan fasilitas kantin bagi penumpang dilakukan oleh koperasi karyawan bandara.
Fokus ke depannya masih untuk mencari cara menggaet penumpang sebanyak-banyaknya agar dapat menarik maskapai komersil, salah satunya ialah dengan memaksimalkan momentum ibadah haji di tahun ini.
Sementara Kepala KP2KP Pasir Pangaraian Mohamad Amir juga menanggapi positif dan mendukung harapan Tim Bandara Tuanku Tambusai. "Ketika bandara ini sudah semakin ramai, maka akan muncul potensi pendapatan lain yang berkaitan dengan aspek perpajakan, seperti penyewaan ruangan, jasa penunjang kegiatan bandara dan usaha penerbangan.
Berkembangnya bandara ini tentu akan membantu juga Rokan Hulu menjadi destinasi baru masyarakat luar untuk menjadi tempat berbisnis ataupun destinasi wisata yang dapat menstimulus perekonomian. Dengan demikian diharapkan penerimaan pajak dari kabupaten ini akan meningkat," jelasnya.
Menilik potensi tersembunyi Bandara Tuanku Tambusai di Rohul
Ketika bandara ini sudah semakin ramai, maka akan muncul potensi pendapatan lain yang berkaitan dengan aspek perpajakan,