Diminta membangunkan tidur anaknya, Is malah tewas gantung diri

id Gantung diri,Gantung di Meranti,Polsek Tebingtinggi,Polres Meranti,Bunuh diri

Diminta membangunkan tidur anaknya, Is malah tewas gantung diri

Is (56), warga Jalan Ibrahim, Kelurahan Selatpanjang Selatan, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti terbaring kaku setelah ditemukan tewas gantung diri di kediamannya, Kamis (26/5). (ANTARA/Rahmat S)

Selatpanjang (ANTARA) - Seorang pria paruh baya di Kabupaten Kepulauan Meranti ditemukan tewas gantung diri di kediamannya Jalan Ibrahim, Kelurahan Selatpanjang Selatan, Kecamatan Tebingtinggi, pada Kamis (26/5) sekitar pukul 16.30 WIB.

Pria yang diketahui berinisial Is (56) yang kesehariannyasebagai penjual martabak di Selatpanjang itu ditemukan tewas oleh anaknya yakni, Dafin Penyalai dan Rahmad Agus Tira usai bangun tidur siang.

Kapolsek TebingtinggiAKP Gunawan menceritakan kejadiannya berawal saat Dafin dan Rahmad meminta kepada Is agar membangunkannya tidur satu jam lagi pada pukul 15.00 WIB. Lalu Is merespons akan memenuhi permintaan itu.

"Saat dimintai Dafin dan Rahmad untuk dibangunkan, korban (Is) meresponnya dan berucap "Iya nanti bapak bangunkan", kemudian keduanya pun tertidur," jelas Gunawan, Jumat.

Lalu sekitar pukul 16.30 WIB, Dafin dibangunkan untuk mencuci piring oleh Rahmad yang sudah bangun terlebih dahulu dengan sendirinya. Namun pada saat menuju ke dapur, Dafin malah melihat korban dalam posisi terduduk dan tersandar di dinding serta leher sudah dalam keadaan tergantung dengan satu buah tali rafia (plastik) warna merah.

"Terkejut melihat korban dengan keadaan demikian, Dafin langsung mengambil gunting dan memotong tali plastik tersebut tersebut. Setelahnya, Dafin memberitahukan kepada Rahmad bahwa korban sudah meninggal dunia karena gantung diri," ujar Gunawan.

Baca juga: Diduga stres, pengungsi Afghanistan di Pekanbaru bunuh diri

Hasil observasi di TKP oleh polisi, bahwa mayat sudah diturunkan oleh pihak keluarga. Korban dinyatakan meninggal dunia dalam keadaan lidah tergigit.

"Di TKP, kita mengamankan barang bukti dan mayat langsung dibawa ke RSUD Kepulauan Meranti untuk dilakukan visum. Hasil pemeriksaan dokter (dr Andy), tidak ditemukan luka memar maupun luka robek (tanda kekerasan) dan celana dalam korban ditemukan dalam keadaan basah," jelasnya.

Pihak keluarga, ujar Kapolsek, meminta korban tidak dilakukan autopsi dengan membuat surat pernyataan, dan tidak akan melakukan penuntutan secara hukum. Pihak keluarga menerima dengan Ikhlas atas kematian korban.

"Dari keterangan istri almarhum, saat ini korban dalam keadaan sakit stroke yang sudah berjalan tiga bulan. Sementara saat ini untuk menghidupi keluarga yang banyak berperan adalah istrinya. Dan masih keterangan isteri almarhum dan tetangga, korban tidak pernah terlibat pertengkaran di antaranya," pungkas Kapolsek Tebingtinggi itu.

Baca juga: Cekcok dengan mertua, pemuda Pekanbaru nekat sayat leher sendiri