Bangkinang Kota (ANTARA) - Puluhan warga Kampar yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Kampar Bersatu (AMKB) melakukan unjuk rasa di depan kantor Gubernur Riau di Pekanbaru guna menolak Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau Kamsol sebagai Pj. Bupati Kampar, Selasa.
Dalam aksi itu mereka menyampaikan beberapa tuntutan atas ketentuan Menteri Dalam Negeri yang menetapkan Kamsol sebagai pengganti Catur Sugeng Susanto yang berakhir masa jabatannya pada 22 Mei tahun ini.
Feri sebagai kordinator lapangan aksi mengatakan jika tetap Kamsol dilantik maka Aliansi Masyarakat Kampar Bersatu melakukan unjuk rasa berjilid selama tiga bulan masa evaluasi kepemimpinan Kamsol.
"Kami akan demo berjilid selama tiga bulan masa evaluasi," ujarnya.
Tujuan kita, lanjutnya, meminta agar pelantikan Pj. Bupati Kampar benar-benar putra asli dari daerah Kabupaten Kampar bukan dari luar daerah itu.
Dalam tuntutannya, mereka juga menolak Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bermental politik. "Jangan sampai mereka menjual Kabupaten Kampar untuk kepentingan pribadi," katanya.
Mereka juga menyampaikan pesan kepada Menteri Dalam Negeri Tito Karnaviantidaksampai menunjuk Pj. Bupati Kampar yang diduga dibekingi oleh pengusaha lokal dengan nilai mata uang tertentu.
Selain itu,AMKB juga meminta Kajati Riau mengusut tuntas kasus dugaan tidak pidana korupsi Kabupaten Kepulauan Meranti terkait dugaanmark up belanja anggaran makan minum pasien dan dokter spesialis yang terjadi selama bertahun-tahun di RSUD Kabupaten Kepulauan Meranti.
Feri mengatakan, Kamsol diduga terlibat dalam kasus tersebut ketika menjabat sebagai Sekda Kepulauan Meranti.
Mendagri TitoKarnavian sendiri sedianya hadir di Kota Pekanbaru dalam rangka membuka Rakor Kearsipan Nasional 2022. Namun karena berbagai kegiatan yang lebihpenting, mantan Kapolri itutidak jadi hadir di Bumi Lancang Kuning ini.