London (ANTARA) - Menteri luar negeri Inggris Liz Truss pada Kamis akan meminta Barat untuk lebih keras terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin karena menghancurkan "arsitektur keamanan global" dengan menyerang Ukraina.
Truss juga meminta negara-negara Barat untuk memperkuat "dampak buruk" dari sanksi terhadap Rusia.
Pada hari kedua kunjungannya ke Amerika Serikat, Truss akan mengatakan kepada hadirin di lembaga pemikir Dewan Atlantik bahwa setelah invasi Rusia ke Ukraina, Barat tidak boleh lagi "membiarkan agresi semacam itu tumbuh tidak terkendali".
"Kita harus bangkit pada saat ini. Kita harus berjanji bahwa kita tidak akan pernah lagi membiarkan agresi semacam itu tumbuh tidak terkendali. Itu berarti kita harus bertindak sekarang. Itu berarti menjadi tangguh -- karena kita tahu bahwa dampaknya hanya akan terus meningkat jika kita tidak bertindak," demikian yang akan disampaikan Truss, menurut kutipan pidatonya yang disiapkan oleh kantor Menlu Inggris itu.
Truss akan mengatakan bahwa "Putin telah menyerang aturan untuk negara-negara hidup berdampingan dengan kedaulatan, demokrasi, dan Piagam PBB. Dia telah menghancurkan arsitektur keamanan global."
"Jika kita membiarkan ekspansionisme Putin tidak tertandingi, hal itu akan mengirim pesan berbahaya kepada calon agresor dan otoriter di seluruh dunia," demikian akan dikatakan oleh Truss.
Inggris, yang berusaha memainkan peran sentral dalam respons internasional terhadap invasi Rusia, sebagian besar bertindak sejalan dengan Amerika Serikat.
Pemerintah Inggris juga menyamai banyak tindakan yang diambil oleh Washington sejak pasukan Rusia memasuki Ukraina hampir dua minggu lalu.
Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari dan menyebutnya sebagai "operasi khusus" untuk mendemiliterisasi Ukraina dan menangkap nasionalis yang berbahaya.
Negara-negara Barat menyebut alasan Rusia itu sebagai dalih tak berdasar untuk invasi yang telah menimbulkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Eropa. Barat pun telah menerapkan sanksi keras sebagai tanggapan terhadap serangan Rusia ke Ukraina.
London telah memberlakukan sanksi terhadap individu dan entitas Rusia serta berjanji untuk melarang impor minyak Rusia dan melarang perusahaan Rusia meningkatkan utang dan ekuitas di pusat keuangannya.
Namun, pemerintah Inggris telah dikritik karena bergerak terlalu lambat dalam memberikan sanksi kepada sejumlah individu Rusia. Inggris mengatakan proses sanksi itu akan dipercepat begitu undang-undang baru mulai berlaku.
Truss diperkirakan akan meminta negara-negara "untuk meningkatkan tekanan global terhadap Putin".
"Kita harus melangkah lebih jauh pada sanksi untuk terus memperkuat dampak buruk (dari sanksi) -- Kita menginginkan situasi di mana mereka (Rusia) tidak dapat mengakses dana mereka, mereka tidak dapat melunasi pembayaran mereka, perdagangan mereka tidak dapat mengalir, kapal mereka tidak dapat berlabuh dan pesawat mereka tidak bisa mendarat," demikian yang akan disampaikan Truss.
Sumber: Reuters
Berita Lainnya
Menlu Iran: Serangan Amerika Serikat dan Inggris di Yaman bisa tingkatkan ketegangan
16 January 2024 15:43 WIB
Menlu Inggris sebut invasi Rusia ke Ukraina mungkin terjadi sebentar lagi
15 February 2022 16:49 WIB
Menlu Inggris luncurkan program Nurture to Scale
13 November 2021 20:16 WIB
Menlu China telepon Menlu Inggris dan Italia bahas situasi yang terjadi Afghanistan
21 August 2021 11:54 WIB
Ke Indonesia, Menlu Inggris Dominic Raab bahas peningkatan hubungan bilateral
07 April 2021 12:44 WIB
Menlu RI Retno Marsudi dalami kerja sama vaksin COVID-19 dengan Inggris dan Swiss
12 October 2020 10:38 WIB
Menlu Inggris Dominic Raab kecam penangkapan puluhan wartawan di Belarus
29 August 2020 11:34 WIB
Menlu Inggris Desak Negara Arab Akhiri Boikot Terhadap Qatar
09 July 2017 12:15 WIB