Gadis di Siak diradupaksa saat haid, pelaku tak tahu karena gelap

id Gadis, Siak, diperkosa, haid, tewas, pelaku,Pemerkosaan siak, radupaksa

Gadis di Siak diradupaksa saat haid, pelaku tak tahu karena gelap

Pelaku tindak pidana pemerkosaan dan pembunuhan di Siak. (ANTARA/HO-Polres Siak)

Siak (ANTARA) - Pelaku tindak pidana pemerkosaan (radupaksa) dan pembunuhan seorang gadis berumur 16 tahun, Veb yang ditemukan jenazahnya dikubur di kebun sawit, Kampung Benteng Hilir, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, melakukan tindakan asusila itu saat korban tengah haid.

Hal tersebut terlihat dari barang bukti kejahatan tersebut yang salah satunya pembalut korban. Terkait hal ini, pelaku SAS (16) mengaku tidak mengetahuinya karena tindakan itu dilakukan di malam hari.

"Tak tahu haid soalnya gelap," kata Pelaku SAS saat ditanya ketika konferensi pers pengungkapan kasus pemerkosaan dan pembunuhan di Markas Kepolisian Resor Siak, Senin.

Ia pun mengaku menyesal atas tindakannya tersebut yang motifnya hanya nafsu belaka. SAS mengaku tidak sayang, juga tidak cemburu kepada kepada Vebyang pernah menjadi mantannya tiga bulan yang lalu.

Dalam keterangannya, Kepala Polres Siak, AKBP Gunar Rahardianto menceritakan awalterjadinya peristiwa naas itu saat adanya percakapan di messanger facebook korban dan pelaku. Pertama korban mengirimkan pesan akun AM yang merupakan teman korban dan pelaku pada Rabu (2/2) lalu.

Namun saat itu, telepon seluler AM dipegang oleh SAS dan membaca pesan korban ingin meminjam uang Rp500 ribu. Pelaku menjawab pesan korban dan memintanya untuk melakukan percakapan beralih ke akun miliknya.

Kemudian terjadi perjanjian pelaku meminjamkan uang dan disepakati bertemu di rumah AM. Pelaku menyampaikan akan meminjam uang kepada ibu pelaku lalu diajak korban menuju rumahnya.

"Di tengah perjalanan di kebun sawit milik ayah tiri pelaku, sepeda motor berhenti lalu pelaku pura-pura masuk ke pondok untuk bertemu ibunya padahal ibunya tak ada. Pelaku keluar menemui korban, lalu mengajak masuk kebun dan pondok dengan alasan ibunya mau bertemu langsung," ungkap Kapolres.

Setelah itu, korban langsung dicekik dari belakang hingga lemas lalu disandarkan ke dalam pondok. Selanjutnya, mulut korban ditutup menggunakan ikat pinggang pelaku hingga tindakan asusila itupun terjadi.

Setelah memuaskan nafsunya, pelaku kembali mencekik leher korban karena masih terlihat bernafas lemas. Korban lalu ditarik 20 meter dari pondok sembari pelaku mengambil pisau untuk menyayat tangan korban agar dikira bunuh diri.

"Setelah korban meninggal dunia lalu dibawa ke semak-semak untuk disembunyikan menggunakan ranting sawit. Pelaku menyembunyikan sepeda motor korban dan kembali ke rumah temannya AM dan menginap di sana," sebut Gunar.

Keesokan harinya, pelaku mengajak adik AM berusia 8 tahun menemaninya membawa cangkul alasannya untuk menanam sawit. Sampai di kebun sawit ayah tirinya, pelaku berhenti meninggalkan adik AM dan pergi sendiri ke lokasi dia menimbun korban. Namun saat menggali cangkulnya rusak.

Pelaku mencoba meminjam cangkul warga sekitar namun ditolak yang punya. Ia pun melihat satu cangkul menganggur dan dibawanya untuk menggali lubang untuk menimbun korban. Pemilik cangkul teriak, lalu dipinjam lagi cangkul warga lain hingga akhirnya kelar.

Pada Minggu (6/2) ayah tiri pelaku yang bekerja di kebun sawit itu mencium bau busuk. Ia melapor ke tetangga yang cangkulnya dipinjam pelaku dan diajak mengecek lalu muncul kaki manusia dan dipastikan itu jenazah korban Veb