Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur RiauSyamsuar meminta lembaga pemasyarakatan (lapas) agar membekali para narapidana narkoba dengan ilmu agama agar mereka bisa benar-benar tobat dan tidak lagi mengulangi kejahatan yang sama.
"Saya prihatin sekali, peredaran narkoba di Riau luar biasa, baru saja Polda Riau meringkus 11 tersangka peredaran ilegal narkoba di Riau dan barang bukti 80 kilogram sabu di sejumlah lokasi di Provinsi Riau. Ini sudah sangat mengkhawatirkan," katanya di Pekanbaru, Jumat,.
Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, saat penangkapan itu dirinya langsung menanyakan salah seorang tersangka pelaku pengedar narkoba tersebut, di mana yang bersangkutan mengaku dari Kabupaten Bengkalis itu baru saja keluar dari penjara.
"Baru ke luar dan kini tertangkap lagi, tentunya akan masuk lagi ke lapas. Karenanya, kerja sama dalam memberantas peredaran narkoba di Riau harus diperkuat lagi," katanya.
Selain itu, Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekusor Narkotika (P4GN) itu lebih digencarkan lagi, tambahnya.
Gubernur menegaskan kolaborasi Pemerintah Provinsi Riau dengan Danrem, Danlanal dan Kapolda serta BNN harus makin diperkuat. Jika belum bisa memberantas sehabis-habisnya, minimal bisa dikurangi.
"Malu kita, apalagi tersangka pelaku adalah masyarakat kita yang rata-rata dari desa semua. Karena tergiur memperoleh uang besar masih saja mau menjadi pengedar," katanya.
"Bantuan Kepala Kanwil Kemenkumham Riau khususnya, diharapkan bagaimana meningkatkan pendidikan agama dan keterampilan agar setelah ke luar dari penjara tidak kembali lagi," demikian Syamsuar.
Gubernur Riau minta lapas bekali pendidikan agama bagi napi, biar tidak jadi pengedar narkoba
"Malu kita, apalagi tersangka pelaku adalah masyarakat kita yang rata-rata dari desa semua. Karena tergiur memperoleh uang besar masih saja mau menjadi pengedar," katanya.