Abrasi di Meranti turut menyumbang hilangnya daratan Indonesia

id Abrasi Meranti,Pulau rangsang, abrasi pulau rangsang

Abrasi di Meranti turut menyumbang hilangnya daratan Indonesia

Suasana diskusi Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Muhammad Adil bersama mahasiswa membahas abrasi di Gedung Hijau Kantor Bupati, Jalan Dorak, Selatpanjang, Selasa (21/12). (ANTARA/Rahmat Santoso)

Selatpanjang (ANTARA) - Abrasi yang terjadi di sebagian besar pesisir Kabupaten Kepulauan Meranti mengakibatkan banyaknya daratan berkurang dan hilang. Persoalan ini bukan hanya mengurangi wilayah Meranti tetapi juga menyebabkan pergeseran garis pantai Indonesia setiap tahunnya.

Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Muhammad Adil mengaku kondisi itu tidak akan usai, bila tidak ada pencegahan. Ia mengatakan saat ini abrasi di Kepulauan Meranti memang cukup memprihatinkan, terlebih di pulau terluar seperti Pulau Rangsang.

"Abrasi ini terjadi bukan hanya karena faktor alam seperti arus dan gelombang, tapi juga dipengaruhi oleh aktivitas manusia," ungkapnya saat membuka Seminar Diskusi Abrasi Paguyuban Mahasiswa Pulau Rangsang di Gedung Hijau Kantor Bupati, Jalan Dorak, Selatpanjang, Selasa.

Menurutnya, dampak abrasi yang paling signifikan adalah hilangnya sebagian daratan yang terkena dampak terjangan gelombang atau arus laut. Kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap berkurangnya luas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Permasalahan ini perlu kita carikan solusi dan diselesaikan secara terintegrasi dan kita bicarakan lewat diskusi ini," kata Bupati Adil.

Di depan mahasiswa asal Pulau Rangsang itu, Adil juga berpesan untuk bersama memikirkan masalah pendidikan dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat.

"Generasi penerus untuk menjalankan Pemkab Meranti ke depannya ada di tangan mahasiswa saat ini," sebut Adil.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana Seminar Diskusi Abrasi Paguyuban Mahasiswa Pulau Rangsang Khairil Zumardi mengatakan seminar tersebut dilaksanakan atas inisiasi mahasiswa dari tiga kecamatan di Kepulauan Meranti. Yakni Kecamatan Rangsang, Rangsang Pesisir dan Kecamatan Rangsang Barat.

"Diharapkan melalui diskusi ini menjadi refleksi untuk meningkatkan kesadaran kita bersama terhadap isu abrasi. Karena menyangkut keberadaan Pulau Rangsang ke depannya," kata Khairil.

Baca juga: Lapangan bola, kebun dan kuburan hilang akibat abrasi di Bengkalis

Baca juga: Riau perlu dukungan nyata pemerintah pusat atasi abrasi pulau terluar