Pekanbaru (ANTARA) - Sejumlah pelatih dan asisten pelatih yang tidak diberangkatkan ke ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua lalu dari cabang olahraga yang atletnya mendapatkan medali tidak tercatat sebagai penerima bonus.
Padahal pelatih-pelatih itu juga ikut mempersiapkan atlet-atletnya sejak setahun sebelum dan selama training center (pemusatan latihan) sebulan penuh sebelum PON dimulai. Para pelatih ini memaklumi ketika Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Riau beralasan mereka tidak diberangkatkan karena keterbatasan anggaran.
"Awalnya nama saya masuk dalam tim yang akan berangkat ke Papua, karena waktu itu pelatih yang akan dikirim dari cabang panahan ada dua. Kemudian menjelang jadwal keberangkatan,KONI menyatakan bahwa pelatih yang berangkat hanya satu, sehingga saya tidak jadi berangkat, namun tugas-tugas melatih dan mempersiapkan tim tetap saya laksanakan sebagai mana mestinya,” kata Siswanto, pelatih yang tidak berangkat yang sekaligus Sekretaris Umum Pengurus Provinsi Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Riau di Pekanbaru, Ahad.
Tercatat jumlah pelatih dan asisten pelatih yang ada di Surat Keputusan KONI74 orang. Dari 74 orang pelatih dan asisten pelatih itu, ada beberapa yang tidak diberangkatkan ke Papua dengan alasan keterbatasan kuota dan anggaran.
Setelah PON Papua selesai Gubernur Riau Syamsuar memberikan bonus untuk atlet yang meraih medali. Sedangkan untuk pelatih yang berangkat ke Bumi Cendrawasihitu juga akan mendapat bonus.
Namun para pelatih yang tidak berangkat meski atletnya meraih medali, tidak dianggap berhak menerima bonus. Cabang panahan Riau menyumbang satu emas dan satu perunggu usai menurunkan empat atlet di PON Papua.
Baca juga: PON Papu - Riau raih emas panahan di nomor compound
Sementara pelatih di cabang ini ada dua namun yang diberangkatkan hanya seorang.
Soal bonus, Siswantomengemukakan, atlet peraih medali dan pelatih yang berangkat dapat bonus, sedangkan dirinya sendiri tidak diperhitungkan untuk menerima penghargan.
“Dari cabang manapun yang berprestasi, bagi pelatih yang tidak berangkat memang tidak dapat bonus dari Pemprov Bang, bukan saya saja kayaknya,” ujar Siswanto.
Ia mengakupantas tidak pantas mendapatkan bonus bagi pelatih yang tidak berangkat tapi seharusnya dipikirkan oleh pihak yang akan memberi bonus.
Baca juga: Raih 67 medali, Gubri apresiasi prestasi kontingen Riau di PON Papua
Meski demikian, ia mengaku akan tetap fokus membina atlet untuk meraih prestasi-prestasi berikutnya di berbagai ajang.
“Kalau ditanyakan apa harapannya kepada saya, tentu saja saya menjawab agar pelatih yang tidak berangkat namun ikut berkontribusi untuk persiapan timnya juga harusnya diberi bonus. Mungkin tidak sama dengan pelatih yang berangkat, tetapi ada lah sebagai apresiasi bagi mereka.
Ini saya katakan bukan untuk diri saya sendiri, paling tidak untuk ke depannya, sebab pelatih tetap bertungkus lumus dalam rangka menggembleng para atletnya untuk sebuah prestasi,” ungkapnya.
Berita Lainnya
Riau sediakan bonus Rp24 miliar pemenang di PON XXI Aceh-Sumut
25 August 2024 12:51 WIB
Riau siapkan bonus Rp40 miliar untuk atlet berprestasi di PON
27 July 2024 12:12 WIB
Dispora Riau cairkan bonus atlet peraih medali di PON-Peparnas Papua, ini dia besarannya
15 December 2021 13:24 WIB
KONI Bengkalis siapkan bonus Rp1,8 miliar untuk atlet peraih medali di PON Papua
25 November 2021 19:06 WIB
Pemrov Riau Bagikan Rp17,4 Miliar Bonus Atlet PON Jabar
14 December 2016 22:53 WIB
Bupati Bengkalis Serahkan Bonus Kepada Atlet Berprestasi PON
28 October 2016 20:19 WIB
Bertengger Di Posisi Ketujuh PON, Gubri: Bonus Atlet Tergantung KONI
03 October 2016 23:12 WIB
Sukses Di PON Jabar, Gubri Rahasiakan Bonus Untuk Para Atlet
29 September 2016 20:17 WIB