Perawatan siswa positif COVID-19 di Sekolah Abdurrab Pekanbaru dipindahkan

id Dipindahkan,Pekanbaru, smp it abdurrab

Perawatan siswa positif COVID-19 di Sekolah Abdurrab Pekanbaru dipindahkan

Wako Pekanbaru, Firdaus pada  saat kunjungan proses swab kontak erat warga Abdurrab Islamic School Pekanbaru, Selasa (30/11/2021). (ANTARA/dok)

Pekanbaru (ANTARA) - Menindaklanjuti penanganan pencegahan kluster baru COVID-19 siswa dan guru

di SMP dan SMA IT Abdurrab Pekanbaru, Wali Kota Pekanbaru Firdaus meminta agar perawatan mereka yang masih positif dipindahkan ke salah satu pelayanan milik pemerintah.

Hal ini terungkap saat kunjungan Firdaus pada proses swab kontak erat warga Abdurrab Islamic School Selasa (30/11/2021) di Jalan Bakti.

"Pasien positif COVID-19 diminta agar dirawat di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Jalan Garuda Sakti, Pekanbaru," kata Wali Kota Pekanbaru, Firdaus di Pekanbaru, Rabu.

Wali Kota menyebut, Pemko sudah berkoordinasi dengan Yayasan Abdurrab Islamic School.

"Kami semua sudah sepakat dengan sekolah, diharapkan dukungan orangtua, anak-anak yang masih positif COVID-19 bakal dirawat di RSD Madani," katanya.

Ia berharap, dengan perawatan medis di rumah sakit bisa mempercepat untuk memutus mata rantai COVID-19 di kluster Abdurrab Islamic School. Tim nanti juga mengevaluasi sejumlah anak yang sudah pulang terlebih dahulu.

"Kita ingatkan agar telusuri kontak erat terhadap anak-anak yang sudah pulang lebih dahulu," jelasnya.

Anak-anak ini ada yang berdomisili di Pekanbaru dan luar seperti Kabupaten Siak dan Kota Dumai. Satgas COVID-19 di Kota Pekanbaru bakal kordinasi dengan satgas di kabupaten/kota lainnya.

Juga berkoordinasi dengan Polres setempat untuk membantu proses penelusuran kontak erat untuk memastikan siswa dan keluarga kondisi sehat. Ia meminta sekolah bekerjasama dengan tim satgas untuk memberi data yang valid terhadap jumlah kontak erat.

"Bagi yang belum swab ada 17 orang, mereka harus segera swab tes agar bisa memastikan kondisi kesehatannya," tukasnya.

Ia berpesan pandemi COVID-19 belum berakhir, maka semua masyarakat termasuk anak sekolah yang melangsungkan sekolah tatap muka agar disiplin pada protokol kesehatan, jangan abai tetapkan pada 5 M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencegah mobilitas interaksi.

"Ingat jangan lepas masker kecuali saat makan, ingat pandemi COVID-19 masih mengintai ini buktinya," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru secara resmi menghentikan aktifitas belajar mengajar tatap muka pada SMP IT Abdurrab, pascakonfirmasi COVID-19 sebanyak 54 murid di sekolah itu.

Setelah dilakukan penelusuran ternyata jumlahnya bertambah menjadi 69 murid dan guru yang dinyatakan positif COVID-19.

"Aktifitas SMP itu sudah kita hentikan karena ditemukan ada murid dan guru yang positif COVID-19, totalnya 69 orang," kata Kepala Disdik Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas di Pekanbaru, Sabtu.

Dikatakan Ismardi, sesuai Standar Operasional Program (SOP) untuk memutus rantai penularan harus dilakukan penghentian aktifitas pembelajaran tatap muka dan isolasi.

"Kita sudah perintahkan secara lisan," katanya.

Ia mengungkap, aktivitas Pembelajaran Tatap Muka ( PTM) sebenarnya sudah dihentikan sebelum puluhan siswa di sekolah itu terkonfirmasi positif COVID-19 secara inisiatif, lalu dipertegas lagi oleh Disdik menjadi penutupan sekolah.

"Karena ada gejala terjangkit COVID-19 aktifitas ditutup oleh sekolah, kami juga menyurati menutup sementara sampai nanti diputuskan lagi oleh Satgas," kata Ismardi.