Petani Sayur Menjerit Hasil Produksi Merosot

id petani sayur, menjerit hasil, produksi merosot

Petani Sayur Menjerit Hasil Produksi Merosot

Pekanbaru (antarariau.com) - Para petani sayuran di Kota Pekanbaru, Riau, mengeluhkan datangnya hujan yang secara terus menerus dalam beberapa pekan terakhir karena menyebabkan hasil panen atau produksi pertanian kian menurun.

"Datangnya musim penghujan dua pekan terakhir ini membuat beberapa hasil tanaman mengalami pemerosotan. Bahkan sampai 40 persen," kata Narto (54) salah seorang dari petani bayam yang membuka ladang di Jalan Kartama (Jalan Inpres), Pekanbaru, Jumat.

Dia mengatakan, sudah beberapa minggu ini tanaman bayam tidak tumbuh subur dikarenakan hujan yang terjadi di Pekanbaru cukup parah.

"Sejak masuk bulan Februari hasil bayam ini sudah mulai berkurang, tumbuhnya pendek-pendek karena sering hujan," kata petani ini.

Satu petak lahan yang di tanami bayam hanya bisa menghasilkan 150 ikat bayam, tidak lagi mencapai 300 ikat bayam seperti biasanya hari normal, demikian Narto.

Selama dua minggu dari mulai masa penanaman, seharusnya ini sudah masuk waktu panen dimana maksimal bayam bisa mencapai ketinggian sekitar 30 centimeter.

"Tapi ini hanya tumbuh sekitar 20 centimeter saja. Sangat jauh dan tentu merugikana kami kalangan petani sayuran," katanya.

Para pedagang yang ditemui di beberapa pasar tradisional Kota Pekanbaru mengakui menurunnya produksi panen para petani itu yang pada akhirnya menyebabkan harga ragam sayuaran di pasaran menjadi naik.

"Biasanya untuk bayam harganya Rp600 sampai Rp1.000 per ikat. Tapi sekarang sudah menjadi Rp1.500 per ikat," katanya.

Narto, petani sayuran di Jalan Kartama mengakui pihaknya memang terpaksa menaikkan harga sayuran untuk menutupi kerugian akibat menurunnya jumlah produksi.

"Kenaikan harga sayuran ini bisa cukup membantu untuk menunjang perputaran aktivitas pertanian," katanya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru memprakirakan sebagian besar wilayah Riau masih berpotensi hujan berintensitas ringan hingga sedang hingga beberapa hari kedepan karena adanya gangguan daerah tekanan rendah di bagian utara Riau.

Sementara itu, pantauan di Pasar Pagi Arengka, Pekanbaru, selain harga bayam yang naik, para pedagang juga menaikan harga harga cabai dari Rp26.000menjadi Rp. 30.000 per kilogram. Kenaikan harga cabai dan sayuran lainnya diakui pedagang seudah terjadi sejak tiga hari lalu.

Sementara untuk tomat dan beberapa jenis sayuran lainnya terpantau di beberapa pasar tradisional masih cukup stabil. ***Joko Prastyo*** (Mahasiswa UIN Suska Riau)